Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Karir Guru BK: Konsultan Penelusuran Minat Bakat

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Pada tahun 2010 saya menemukan sebuah kitab Bimbingan Konseling yang berisi angket karir. Masa yang sama ketika saya mengalami kegelisahan karena teman guru mengeluhkan murid tapi murid juga mengeluhkan guru. 

Setelah membaca kitab-kitab Bimbingan Konseling ditambah beberapa kitab psikologi yang sebagian besar saya curi-curi baca di toko buku, saya mendapatkan wangsit untuk mencantumkan gaya belajar dan kepribadian siswa di absen kelas. Dengan harapan guru dapat memahami kelakuan belajar dan tingkah murid melalui informasi tersebut. 

Dengan bantuan wali kelas, angket gaya belajar dan kepribadian saya sebarkan ke kelas-kelas, saya analisis, kemudian dengan bantuan staf tata usaha, hasilnya saya tampilkan di absen kelas. Guru-guru dan murid-murid pun setiap hari makin bertambah banyak yang bertanya-tanya tentang gaya belajar dan kepribadian, keadaan ini saya pandang sebagai kesempatan untuk membantu mereka melejitkan potensi mereka melalui informasi gaya belajar dan kepribadian.

Di tahun 2013, bertepatan dengan launching K13, saya menunjukkan absen kelas ke beberapa teman guru BK pada berbagai kesempatan pelatihan-pelatihan Implementasi K13. Semua teman guru yang melihatnya mengapresiasi dan bahkan belajar cara melakukannya. 

Di berbagai kesempatan baik dengan guru BK maupun guru mata pelajaran, apalagi dengan kepala sekolah, saya mengutarakan betapa pentingnya informasi-informasi tentang murid sebagai pijakan bagi guru untuk menggunakan metode mengajar yang tepat di kelas. Melalui merdeka belajar kini dipahami sebagai pembelajaran berdiferensiasi, menyesuaikan cara mengajar dengan kesiapan murid, minatnya, dan profil belajarnya. 

Seiring waktu, tiada upaya yang menghianati hasil, beberapa kepala sekolah mulai menyatakan minatnya dan meminta saya terlibat dalam melakukan diagnostik terhadap murid-muridnya, bukan hanya informasi gaya belajar, di tahun 2016 saya telah mengembangkan angket hingga hasilnya dapat menjadi alat bantu informasi meliputi kesesuaian kebiasaan murid dengan tata tertib sekolahnya, kegemarannya membaca, kecocokannya dengan jenis pekerjaan outdoor atau indoor, kesiapan belajarnya untuk mata pelajaran UN (pada waktu itu masih eksis), bahkan di tahun 2019, telah mencakup informasi tentang kecenderungan feminis murid. Di tahun yang sama untuk pertama kalinya, melalui kolaborasi dengan kawan yang sementara menyusun tesisnya, penelusuran minat bakat saya di SMK Darussalam Makassar berubah dari paper base menjadi berbasis web. 

Di tahun 2020, ketika pandemi terjadi, secara autopilot, karena kecenderungan untuk senantiasa menyesuaikan diri dengan keadaan, angket saya bertransformasi ke dalam google form, di awal tantangannya luar biasa karena saya harus memperkaya literasi tentang excel, spreadsheet, terkait fungsi-fungsinya, sebab yang awalnya saya hitung secara manual, kini dihitung oleh google spreadsheet. Fungsi countif, kolaborasi fungsi index dengan max dan match, menjadi andalan saya, auto belajar? Pasti.

Berkarir protean sebagai konsultan penelusuran minat bakat butuh talenta, kemauan belajar, dan kemampuan berpikir. Karena setiap sekolah beda kebutuhannya, setiap daerah beda kebiasaannya, dan setiap murid adalah ciptaan paling sempurna Sang Maha Sempurna, sehingga melihat kepada murid harus melihat kelebihannya, potensinya, bakatnya, bukan sebaliknya. 

Kini, saya merasakan manfaat yang luar biasa melalui karir protean ini, telah bertemu lebih banyak orang, meluaskan pergaulan, menambah kenalan, menguatkan pembicaraan, mengasah kompetensi, dan meningkatkan cuan. Berawal dari kegelisahan, sekarang saya merasakan kemerdekaan. 

ZaidBuri Prahastyo, WA 081342604681

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.