Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Kami Agen Literasi: Meningkatkan Minat Baca dan Tulis Siswa

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Literasi di sekolah kami masih sangat rendah, baik dalam hal membaca maupun menulis. Keinginan guru untuk menambah wawasan melalui membaca masih sangat minim, hal ini terbukti bahwa hanya sedikit guru yang meluangkan waktu untuk membaca buku, baik di perpustakaan sekolah atau juga secara pribadi. Hanya sedikit guru yang menyisihkan uang untuk membeli buku, baik itu buku bacaan atau juga buku referensi untuk meningkatkan kompetensi sebagai guru, dan juga refrensi untuk menunjang materi pembelajarannya, hanya mengandalkan buku dari sekolah saja. Maka, kami berusaha memberi kesempatan, memberi ruang agar guru mampu mengasah literasi baik baca dan juga menulis. Guru harus mampu menjadi teladan dan juga menjadi agen perubahan dalam meningkatkan minat baca dan tulis di sekolah kami.

Tantangan yang kami hadapi adalah minat baca dan menulis di sekolah kami masih sangat rendah, bukan hanya guru, tetapi juga pada diri siswa kami. Hal ini tampak dalam keinginan siswa untuk membaca dan juga menulis masih sangat rendah. Rendahnya minat baca dan tulis pada diri siswa mungkin karena kurangnya pemahaman, dan kurangnya teladan bagi mereka untuk melakukan kegiatan literasi, baik literasi membaca dan juga menulis.

Langkah pertama yang kami lakukan adalah memberi pelatihan kepada guru tentang literasi. Pelatihan ini kami lakukan agar guru menyadari betapa pentingnya menanamkan budaya literasi di sekolah. Selanjutnya, kami menggerakkan agar guru mulai lebih giat lagi membaca buku, artikel dan sebagainya. Untuk memperingati Hari Guru Nasional, kami melaksanakan sebuah kegiatan, yaitu lomba menulis karya ilmiah. Dan ternyata, Sebagian besar guru kami sangat antusias dan mengikuti kegitan ini. Dari hasil lomba ini, guru kami mampu menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah dan kami cetak menjadi buku.

Dari pengalaman ini, bapak ibu guru mulai menanamkan dan menumbuhkan minat baca dan menulis kepada siswa-siswi di sekolah kami. Mulai dari roster harian, yaitu selama 15 menit setiap paginya, sekolah memberikan waktu kepada siswa untuk membaca buku. Kegiatan jam literasi ini, selalu didampingi dan dibimbing oleh guru. Siswa diarahkan, menulis hasil refleksi dari bahan buku bacaannya tersebut, dan dipajang di madding kelas. Ternyata, ada Sebagian siswa yang sudah berani dan mampu menulis sebuah karya, baik puisi, kata-kata bijak, atau rangkuman dari hasil bacaan tersebut dan dipajang di madding kelas. Hasil karya siswa tersebut kami kumpulkan, dan dijadikan sebuah buku. Alhasil, sekolah kami mampu menghasilkan tiga buku, yaiut satu buku karya tulis Guru, dan dua buku karya siswa, Antologi Puisi dan Antologi Cerpen karya siswa.

Untuk meningkatkan minat baca dan menulis siswa dan guru tidaklah mudah. Guru harus mampu menjadi contoh atau agen perubahan dalam mengembangkan minat baca dan menulis. Siswa akan lebih tergerak jika guru mampu menjadi teladan dalam membaca dan menulis. Guru harus dapat menjadi contoh, menjadi teladan untuk mengarahkan siswa dalam pembelajaran. Dah hingga saat ini, kemampuan literasi di sekolah kami cukup berkembang.

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.