Cerita pengalaman membangun karir protean sebagai Desainer Grafis yang bisa dibilang tidak mumpuni dengan aplikasi canggih desain lainnya. Hanya berawal dari suka tantangan dan keinginan besar belajar.
Select Language
GURU BERKARIR SEBAGAI DESAINER GRAFIS, “COBA AJA DULU!”
Jenis Kelas
[custom_field field="jenis_kelas"]
Status Kurasi
[custom_field field="status_kurasi"]
Ringkasan
Elaborasi Praktik Baik
Desain Grafis, pekerjaan ini jika didengar sebagian orang berfikir,
“Wah pasti jago photoshop nih!”
“Desain pakai apa? Corel berapa?”
Sejujurnya saya tidak satupun diatas, sejak dulu saya senang dengan grafis. Nilai Seni Rupa saya di SMA selalu mumpuni karena senang bermain garis dan warna selain itu saya juga senang dengan gurunya. Sampai saya dijadikan joki gambar oleh teman kelas saya yang tidak senang menggambar. Sederhananya seperti itu, awal saya senang dengan gambar dan desain. Setelah menjadi guru, saya bergabung dengan berbagai komunitas salah satunya Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN). Saat itu KGBN Kota Makassar memberikan saya amanah sebagai Kord Tim Informasi daerah, ini awal saya mencoba belajar dan berekspresi dengan berbagai desain (bisa cek postingan instagram awal @kgbnmakassar @kgbmakassar). Masih sangat sederhana, saya masih proses belajar.
Pertama kali bertekad fokus pada desain grafis, saya kemudian mengikuti program rekrutmen Kontributor Desain Surat Kabar Guru Belajar (SKGB) pertama kali di tahun 2020, penasaran dan tertantang. Kabar baiknya, akhirnya saya diterima menjadi kontributor dan ikut berpartisipasi dalam mendesain surat kabar edisi 25. Selama bergabungs ebagai kontributor ternyata desain biasa itu sudah harus di upgrade. Tantangan besar saya adalah bagaimana menjadi seorang desainer grafis yang bukan hanya mumpuni bermain kecocokan warna dan garis serta keseimbangan tata letak namun perlunya memposisikan diri melihat persepsi penulis. Desainer grafis bukan hanya melakukan pekerjaan desain, namun membuat tulisan penulis semakin tajam, bermakna dan menarik pembaca secara visual. Berat banget waktu itu!
Karena saya tergabung dalam komunitas yang membuat saya bertumbuh yaitu KGBN, saya pun pantang menyerah, saya mencoba berbagai cara agar tantangan saya bisa berproses sebagai jalan belajar bermakna. Saya mencoba langkah berikut:
- Diskusi dengan mentor Desain
- Ikut sesi belajar desain
- Saat baca tulisan yang akan diilustrasikan, usahakan fokus pada kata kunci
- Cek panduan desain dengan seksama
- Komitmen dan refleksi
Sejak 2020 hingga sekarang, saya beberapa kali berkontribusi dalam sebuah proyek perubahan pendidikan salah satunya sebagai Tim Desainer Modul Transisi PAUD-SD dari Kemdikbudristek di tahun ini, sebelumnya saya rutin mengambil peran kontributor SKGB/SKPB hingga edisi sekarang. Protofolio desain saya bisa cek disini Emi Hardyanti – Profesional Portofolio
Belajar desain memang gampang susah, yang penting niat dan minat. Saya kemudian belajar bahwa seorang guru dengan karir dan kompetensi pada desain sangat relevan dengan profesinya, bukan hanya karir sebagai Kepala Sekolah atau Pimpinan dalam sebuah Yayasan sebagai akhir namun banyak pilihan karir lainnya yang bisa diambil. Perlu juga diketahui bahwa sebagai seorang desainer tentu karya kita tetap menjadi bahan orisinil atau istilahnya copyright sehingga beberapa proyek yang saya ambil sebagian besar bersifat profesional sehingga dapat membantu keuangan pribadi.
Catatan Kurator
[custom_field field="catatan_kurator"]
GURU BERKARIR SEBAGAI DESAINER GRAFIS, “COBA AJA DULU!”
Jenis Kelas
[custom_field field="jenis_kelas"]
Status Kurasi
[custom_field field="status_kurasi"]
Ringkasan
Cerita pengalaman membangun karir protean sebagai Desainer Grafis yang bisa dibilang tidak mumpuni dengan aplikasi canggih desain lainnya. Hanya berawal dari suka tantangan dan keinginan besar belajar.
Elaborasi Praktik Baik
Desain Grafis, pekerjaan ini jika didengar sebagian orang berfikir,
“Wah pasti jago photoshop nih!”
“Desain pakai apa? Corel berapa?”
Sejujurnya saya tidak satupun diatas, sejak dulu saya senang dengan grafis. Nilai Seni Rupa saya di SMA selalu mumpuni karena senang bermain garis dan warna selain itu saya juga senang dengan gurunya. Sampai saya dijadikan joki gambar oleh teman kelas saya yang tidak senang menggambar. Sederhananya seperti itu, awal saya senang dengan gambar dan desain. Setelah menjadi guru, saya bergabung dengan berbagai komunitas salah satunya Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN). Saat itu KGBN Kota Makassar memberikan saya amanah sebagai Kord Tim Informasi daerah, ini awal saya mencoba belajar dan berekspresi dengan berbagai desain (bisa cek postingan instagram awal @kgbnmakassar @kgbmakassar). Masih sangat sederhana, saya masih proses belajar.
Pertama kali bertekad fokus pada desain grafis, saya kemudian mengikuti program rekrutmen Kontributor Desain Surat Kabar Guru Belajar (SKGB) pertama kali di tahun 2020, penasaran dan tertantang. Kabar baiknya, akhirnya saya diterima menjadi kontributor dan ikut berpartisipasi dalam mendesain surat kabar edisi 25. Selama bergabungs ebagai kontributor ternyata desain biasa itu sudah harus di upgrade. Tantangan besar saya adalah bagaimana menjadi seorang desainer grafis yang bukan hanya mumpuni bermain kecocokan warna dan garis serta keseimbangan tata letak namun perlunya memposisikan diri melihat persepsi penulis. Desainer grafis bukan hanya melakukan pekerjaan desain, namun membuat tulisan penulis semakin tajam, bermakna dan menarik pembaca secara visual. Berat banget waktu itu!
Karena saya tergabung dalam komunitas yang membuat saya bertumbuh yaitu KGBN, saya pun pantang menyerah, saya mencoba berbagai cara agar tantangan saya bisa berproses sebagai jalan belajar bermakna. Saya mencoba langkah berikut:
- Diskusi dengan mentor Desain
- Ikut sesi belajar desain
- Saat baca tulisan yang akan diilustrasikan, usahakan fokus pada kata kunci
- Cek panduan desain dengan seksama
- Komitmen dan refleksi
Sejak 2020 hingga sekarang, saya beberapa kali berkontribusi dalam sebuah proyek perubahan pendidikan salah satunya sebagai Tim Desainer Modul Transisi PAUD-SD dari Kemdikbudristek di tahun ini, sebelumnya saya rutin mengambil peran kontributor SKGB/SKPB hingga edisi sekarang. Protofolio desain saya bisa cek disini Emi Hardyanti – Profesional Portofolio
Belajar desain memang gampang susah, yang penting niat dan minat. Saya kemudian belajar bahwa seorang guru dengan karir dan kompetensi pada desain sangat relevan dengan profesinya, bukan hanya karir sebagai Kepala Sekolah atau Pimpinan dalam sebuah Yayasan sebagai akhir namun banyak pilihan karir lainnya yang bisa diambil. Perlu juga diketahui bahwa sebagai seorang desainer tentu karya kita tetap menjadi bahan orisinil atau istilahnya copyright sehingga beberapa proyek yang saya ambil sebagian besar bersifat profesional sehingga dapat membantu keuangan pribadi.
Catatan Kurator
[custom_field field="catatan_kurator"]
GURU BERKARIR SEBAGAI DESAINER GRAFIS, “COBA AJA DULU!”
Praktik baik Sebelum Direvisi
[revisi_terbaru]
Elaborasi Praktik Baik
Desain Grafis, pekerjaan ini jika didengar sebagian orang berfikir,
“Wah pasti jago photoshop nih!”
“Desain pakai apa? Corel berapa?”
Sejujurnya saya tidak satupun diatas, sejak dulu saya senang dengan grafis. Nilai Seni Rupa saya di SMA selalu mumpuni karena senang bermain garis dan warna selain itu saya juga senang dengan gurunya. Sampai saya dijadikan joki gambar oleh teman kelas saya yang tidak senang menggambar. Sederhananya seperti itu, awal saya senang dengan gambar dan desain. Setelah menjadi guru, saya bergabung dengan berbagai komunitas salah satunya Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN). Saat itu KGBN Kota Makassar memberikan saya amanah sebagai Kord Tim Informasi daerah, ini awal saya mencoba belajar dan berekspresi dengan berbagai desain (bisa cek postingan instagram awal @kgbnmakassar @kgbmakassar). Masih sangat sederhana, saya masih proses belajar.
Pertama kali bertekad fokus pada desain grafis, saya kemudian mengikuti program rekrutmen Kontributor Desain Surat Kabar Guru Belajar (SKGB) pertama kali di tahun 2020, penasaran dan tertantang. Kabar baiknya, akhirnya saya diterima menjadi kontributor dan ikut berpartisipasi dalam mendesain surat kabar edisi 25. Selama bergabungs ebagai kontributor ternyata desain biasa itu sudah harus di upgrade. Tantangan besar saya adalah bagaimana menjadi seorang desainer grafis yang bukan hanya mumpuni bermain kecocokan warna dan garis serta keseimbangan tata letak namun perlunya memposisikan diri melihat persepsi penulis. Desainer grafis bukan hanya melakukan pekerjaan desain, namun membuat tulisan penulis semakin tajam, bermakna dan menarik pembaca secara visual. Berat banget waktu itu!
Karena saya tergabung dalam komunitas yang membuat saya bertumbuh yaitu KGBN, saya pun pantang menyerah, saya mencoba berbagai cara agar tantangan saya bisa berproses sebagai jalan belajar bermakna. Saya mencoba langkah berikut:
- Diskusi dengan mentor Desain
- Ikut sesi belajar desain
- Saat baca tulisan yang akan diilustrasikan, usahakan fokus pada kata kunci
- Cek panduan desain dengan seksama
- Komitmen dan refleksi
Sejak 2020 hingga sekarang, saya beberapa kali berkontribusi dalam sebuah proyek perubahan pendidikan salah satunya sebagai Tim Desainer Modul Transisi PAUD-SD dari Kemdikbudristek di tahun ini, sebelumnya saya rutin mengambil peran kontributor SKGB/SKPB hingga edisi sekarang. Protofolio desain saya bisa cek disini Emi Hardyanti – Profesional Portofolio
Belajar desain memang gampang susah, yang penting niat dan minat. Saya kemudian belajar bahwa seorang guru dengan karir dan kompetensi pada desain sangat relevan dengan profesinya, bukan hanya karir sebagai Kepala Sekolah atau Pimpinan dalam sebuah Yayasan sebagai akhir namun banyak pilihan karir lainnya yang bisa diambil. Perlu juga diketahui bahwa sebagai seorang desainer tentu karya kita tetap menjadi bahan orisinil atau istilahnya copyright sehingga beberapa proyek yang saya ambil sebagian besar bersifat profesional sehingga dapat membantu keuangan pribadi.