A
Bahasa Jawa bagi sebagian peserta didik adalah sesuatu yang rumit dan sulit terutama materi aksara Jawa. Terkesan jadul dan kuno sehingga peserta didik merasa jenuh dan bosan, menganggap bahasa Jawa tidak keren. Rendahnya motivasi belajar karena salah satu dampak covid 19.
T
Rendahnya minat peserta didik untuk mempelajari aksara Jawa selain itu juga lingkungan sekolah ataupun keluarga yang tidak terbiasa menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa menjadi pelajaran yang membosankan dan sulit untuk dipelajari. Peserta didik lebih asyik dengan gadget daripada materi pelajaran.
A
Peserta didik menggunakan gadget masing-masing atau Laptop sebagai media digital untuk materi aksara Jawa. Guru menggunakan aplikasi aksara Jawa untuk mengingatkan kembali wujud aksara Jawa dengan memberikan kuis untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik tentang aksara Jawa. Guru menggunakan aplikasi aksara Jawa untuk mengingatkan kembali wujud aksara Jawa dengan memberikan kuis untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik tentang aksara Jawa. Peserta didik diminta menjawab quis dan maju satu persatu untuk menentukan kelompok tingkat kemapuan peserta didik pada pemahaman aksara Jawa. Guru membimbing peserta didik untuk mengubah settingan keyword pada gadget masing-masing dengan mengubah qwerty menjadi abjad keyword aksara Jawa. Beberapa jenis gadget tidak support untuk sistem ini sehingga peserta didik yang gadgetnya tidak bisa digunakan boleh memakai laptop ataupun diulis manual di buku kerja masing-masing. Peserta didik menuliskan kata sederhana untuk mengetahui letak aksara pada keyboard. Melakukan percakapan sederhana di grub whatsap dengan tema dan dikoreksi langsung oleh guru penggunaan aksara Jawa.
P
Peserta didik merasa senang karena bisa memakai gadget mereka dalam pembelajaran, tidak merasa bosan meskipun belajar aksara Jawa. Peserta didik bisa mengaplikasikan aksara Jawa dalam chating dengan temannya. Peserta didik merasa senang meskipun Aksara Jawa itu sulit