Praktik pembelajaran PPKn fase F kelas XI elemen Pancasila pada sekolah penggerak SMAN 1 Babakan Madang. Tujuan pembelajaran murid mampu memetakan pemikiran para pendiri bangsa tentang dasar negara, termasuk hubungan agama dan negara. Pembelajaran berdieferensiasi dan memberikan kemerdekaan bagi siswa untuk menentukan sendiri kebutuhan belajarnya.
Saya adalah seorang guru PPKn disekolah penggerak SMAN 1 Babakan Madang Kabupaten Bogor. Saya mengajar kelas XI SP1- XI SP 11 , ada satu jadwal saya harus mengajar 2 kelas sekaligus terdiri dari 72 murid. Saya ingin meningkatkan kemampuan dan keberanian murid berbicara dengan berpidato di depan kelas, tetapi saya menemukan beberapa kendala, seperti kelas yang kurang kondusif karena terlalu banyak murid ,kurangnya motivasi, rasa malu dan tromatik akibat Covit 19.
Saya mencari cara untuk membuat pembelajaran berbicara dan berpidato menjadi lebih menarik, interaktif, menyenangkan dan bermakna bagi murid. Saya juga ingin memberikan kesempatan yang sama kepada semua murid untuk mampu berbicara dan berani berpidato didepan kelas dengan keterbatasan waktu dan tempat .
Saya melakukan assesmen awal dengan beberapa pertanyaan untuk menggali pemahaman mereka di kelas X . Kemudian memutuskan untuk menggunakan metode role play dalam pembelajaran berbipidato, membagi murid menjadi 4 kelompok-kelompok kecil perkelas, karena ada 2 kelas sekaligus, maka ada 8 kelompok . Saya memberikan mereka situasi-situasi yang mampu membuat mereka berani berpidato, seperti model pilihan pidato yang mereka inginkan.. Sebelum memulai praktek berpidato mereka dibiasakan literasi untuk pemahaman konsep dengan literasi digital penayangan video pembelajaran Chanel youtube saya TV Guru BM One dengan link berikut https://youtu.be/3q4QxBuJxmQ. Pembagian 4 kelompok seperti yang diinginkan murid tersebut adalah kelompok berpidato langsung di depan kelas, kelompok berpidato dengan memanfaatkan media sosial, kelompok berpidato dengan Videocall di aplikasi WA dan kelompok berpidato dengan membaca teks( tidak menghapal) didepan kelas.
Saya melihat bahwa murid menjadi lebih antusias, senang,percaya diri, kreatif dan penuh semangat kebangsaan dalam berpidato. Mereka juga bisa saling memberikan umpan balik dan saran kepada teman-teman mereka. Saya juga mendapatkan masukan dari murid bahwa mereka merasa senang dan puas dengan pembelajaran berpidato menggunakan metode role play ini. Saya menyiapkan naskah pidato pendek yang mudah dihapal yang merupakan pidato nasionalis dari tokoh pendiri bangsa. Saya menyiapkan waktu 15 menit persiapan dan 2 menit berpidato kedepan kelas.
Praktik pembelajaran PPKn fase F kelas XI elemen Pancasila pada sekolah penggerak SMAN 1 Babakan Madang. Tujuan pembelajaran murid mampu memetakan pemikiran para pendiri bangsa tentang dasar negara, termasuk hubungan agama dan negara. Pembelajaran berdieferensiasi dan memberikan kemerdekaan bagi siswa untuk menentukan sendiri kebutuhan belajarnya.
Saya adalah seorang guru PPKn disekolah penggerak SMAN 1 Babakan Madang Kabupaten Bogor. Saya mengajar kelas XI SP1- XI SP 11 , ada satu jadwal saya harus mengajar 2 kelas sekaligus terdiri dari 72 murid. Saya ingin meningkatkan kemampuan dan keberanian murid berbicara dengan berpidato di depan kelas, tetapi saya menemukan beberapa kendala, seperti kelas yang kurang kondusif karena terlalu banyak murid ,kurangnya motivasi, rasa malu dan tromatik akibat Covit 19.
Saya mencari cara untuk membuat pembelajaran berbicara dan berpidato menjadi lebih menarik, interaktif, menyenangkan dan bermakna bagi murid. Saya juga ingin memberikan kesempatan yang sama kepada semua murid untuk mampu berbicara dan berani berpidato didepan kelas dengan keterbatasan waktu dan tempat .
Saya melakukan assesmen awal dengan beberapa pertanyaan untuk menggali pemahaman mereka di kelas X . Kemudian memutuskan untuk menggunakan metode role play dalam pembelajaran berbipidato, membagi murid menjadi 4 kelompok-kelompok kecil perkelas, karena ada 2 kelas sekaligus, maka ada 8 kelompok . Saya memberikan mereka situasi-situasi yang mampu membuat mereka berani berpidato, seperti model pilihan pidato yang mereka inginkan.. Sebelum memulai praktek berpidato mereka dibiasakan literasi untuk pemahaman konsep dengan literasi digital penayangan video pembelajaran Chanel youtube saya TV Guru BM One dengan link berikut https://youtu.be/3q4QxBuJxmQ. Pembagian 4 kelompok seperti yang diinginkan murid tersebut adalah kelompok berpidato langsung di depan kelas, kelompok berpidato dengan memanfaatkan media sosial, kelompok berpidato dengan Videocall di aplikasi WA dan kelompok berpidato dengan membaca teks( tidak menghapal) didepan kelas.
Saya melihat bahwa murid menjadi lebih antusias, senang,percaya diri, kreatif dan penuh semangat kebangsaan dalam berpidato. Mereka juga bisa saling memberikan umpan balik dan saran kepada teman-teman mereka. Saya juga mendapatkan masukan dari murid bahwa mereka merasa senang dan puas dengan pembelajaran berpidato menggunakan metode role play ini. Saya menyiapkan naskah pidato pendek yang mudah dihapal yang merupakan pidato nasionalis dari tokoh pendiri bangsa. Saya menyiapkan waktu 15 menit persiapan dan 2 menit berpidato kedepan kelas.
Praktik baik Sebelum Direvisi
Elaborasi Praktik Baik
Saya adalah seorang guru PPKn disekolah penggerak SMAN 1 Babakan Madang Kabupaten Bogor. Saya mengajar kelas XI SP1- XI SP 11 , ada satu jadwal saya harus mengajar 2 kelas sekaligus terdiri dari 72 murid. Saya ingin meningkatkan kemampuan dan keberanian murid berbicara dengan berpidato di depan kelas, tetapi saya menemukan beberapa kendala, seperti kelas yang kurang kondusif karena terlalu banyak murid ,kurangnya motivasi, rasa malu dan tromatik akibat Covit 19.
Saya mencari cara untuk membuat pembelajaran berbicara dan berpidato menjadi lebih menarik, interaktif, menyenangkan dan bermakna bagi murid. Saya juga ingin memberikan kesempatan yang sama kepada semua murid untuk mampu berbicara dan berani berpidato didepan kelas dengan keterbatasan waktu dan tempat .
Saya melakukan assesmen awal dengan beberapa pertanyaan untuk menggali pemahaman mereka di kelas X . Kemudian memutuskan untuk menggunakan metode role play dalam pembelajaran berbipidato, membagi murid menjadi 4 kelompok-kelompok kecil perkelas, karena ada 2 kelas sekaligus, maka ada 8 kelompok . Saya memberikan mereka situasi-situasi yang mampu membuat mereka berani berpidato, seperti model pilihan pidato yang mereka inginkan.. Sebelum memulai praktek berpidato mereka dibiasakan literasi untuk pemahaman konsep dengan literasi digital penayangan video pembelajaran Chanel youtube saya TV Guru BM One dengan link berikut https://youtu.be/3q4QxBuJxmQ. Pembagian 4 kelompok seperti yang diinginkan murid tersebut adalah kelompok berpidato langsung di depan kelas, kelompok berpidato dengan memanfaatkan media sosial, kelompok berpidato dengan Videocall di aplikasi WA dan kelompok berpidato dengan membaca teks( tidak menghapal) didepan kelas.
Saya melihat bahwa murid menjadi lebih antusias, senang,percaya diri, kreatif dan penuh semangat kebangsaan dalam berpidato. Mereka juga bisa saling memberikan umpan balik dan saran kepada teman-teman mereka. Saya juga mendapatkan masukan dari murid bahwa mereka merasa senang dan puas dengan pembelajaran berpidato menggunakan metode role play ini. Saya menyiapkan naskah pidato pendek yang mudah dihapal yang merupakan pidato nasionalis dari tokoh pendiri bangsa. Saya menyiapkan waktu 15 menit persiapan dan 2 menit berpidato kedepan kelas.
Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.