Rudi Irawan Pusat – Belajar Guru Musi Banyuasin
Awal :Pembelajaran dikelas akan lebih mudah diminati siswa Ketika bersifat kontekstual. Siswa akan merasa menjadi bagian dari pembelajaran itu, dengan kata lain melibatkan siswa adalah solusi utama dan terbaik.
Tantangan :Saya mengalami kendala Ketika harus memberikan materi Ekonomi Kreatif pada mata pelajaran IPS di Kelas 9. Karena memberikan materi yang bersifat abstrak dan teks disertai gambar belum membuat capaian belajar siswa tercapai. Siswa hanya memahami teori dan belum menyentuh ranah keterampilan yang secara konkrit. Muncul sebuah ide untuk melakukan proses pembelajaran berbasis projek dengan melibatkan semua siswa yaitu melakukan praktik ekonomi kreatif dan memamerkannya kedalam sebuah mini bazar, dengan melibatkan semua siswa dikelas 9 secara bersamaan dalam satu kegiatan. Tidak mudah namun saya mencoba untuk berkolaborasi ke beberapa guru mata pelajaran dan berdiskusi pada bagian mana Kompetensi Dasar pada mata pelajaran mereka bisa cocok. Kemudian apa yang akan dipamerkan didalam bazar nantinya, tentunya tidak dengan mengeluarkan dana yang besar namun lebih kepada kontekstual dari prosesnya yang akan diutamakan.
Aksi : Setelah melakukan berbagai koordinasi mulai dari ke beberapa guru mata pelajaran, maka konsep bazar mini diputuskan dengan pembelajaran lintas Kompetensi Dasar (KD), IPS menjadi mata pelajaran yang memiliki tema besar “pembelajaran berbasis projek ekonomi kreatif melalui mini bazar”, ada pengolahan bahan dasar mata pelajaran IPA, Matematika akan melihat dari Numerasi modal dan keuntungan, Bahasa Indonesia kedalam Teks Prosedur, Seni Budaya dan Prakarya ikut andil kedalam hasil karya dan kreatifitas, PPKn akan melihat apakah muncul kepedulian setelah melaksanakan bazar dengan membersihkan Kembali lingkungan dan tata krama didalam berjualan. Sehingga akan komplit dengan instrument dari masing-masing guru mata pelajaran.
Kegiatan mini bazar dilakukan dengan menjajakan makanan yang berbahan dasar kearifan lokal, seperti ubi, jagung, termasuk berbahan dasar tepung dan gandum. Ada juga beberapa siswa membuat kerajinan gelang berbahan dasar kayu. Sehingga biaya yang dikeluarkan siswa tidak banyak karena bahan yang mudah didapat dan murah harganya. Sebagai stand siswa memiliki kreatifitas dalam membuatnya, yang rencana hanya akan disajikan diteras kelas namun siswa mendirikan stand dengan menggunakan kayu dan ditambahkan kain sebagai hiasannya, ada yang membuat merk dagangannya dengan kertas karton yang ditulis menggunakan spidol.
Proses transaksi jual beli terjadi pada mini bazar ini, sebagai pembelinya yaitu seluruh warga sekolah seperti guru, siswa dikelas 7 dan 8 . kegiatan dilakukan selama 3 jam mulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 11.00 dan bazar ditutup. Kemudian siswa diminta membuat laporan tentang masukan ataupun kritikan dari pengunjung bazar serta menghitung untung rugi antara modal dan hasil yang didapatkan. Guru masing-masing mata pelajaran juga mengumpulkan hasil isian instrument yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Pelajaran : Dari proses pembelajaran berbasis projek dengan desain mini bazar tersebut banyak hal yang dirasakan, seperti siswa mampu secara langsung membuat makanan berbahan dasar kearifan local, mencoba melakukan praktik ekonomi kreatif dengan jual beli, kemudian siswa mampu menceritakan proses pembuatan sampai dengan membuat stand mereka menjadi menarik. Hal yang dirasakan dan menjadi pelajaran adalah walaupun praktik ini belum sempurna namun untuk sekolah yang berada di desa bisa melakukan hal yang positif dan menjadi praktik baik untuk dilakukan pada proses pembelajaran selanjutnya.
Yuk berkomentar di padlet berikut