Niamil Hida – MI Walisongo Kranji 01
Awal. MI Kranji 01 pada tahun 2011 merencanakan menerapkan pendidikan inklusi walau tanpa penunjukan dari yayasan maupun dinas terkait, hal tersebut dikarenakan panggilan jiwa teman-teman guru terhadap anak berkebutuhan khusus yang tidak diterima di Sekolah atau Madrasah. pastinya bertujuan agar MI Kranji 01 bis memberikan pelayanan yang layak bagi Murid ABK tanpa diskriminasi.
Tantangan. permasalahannya tidak ada Guru yang sudah mengetahui cara pembelajaran yang baik bagi Murid ABK, mau merekrut guru dengan kompetensi pendidikan khusus di pekalongan tidak ada yang mendaftar, melatih semua guru di pelatihan-pelatihan membutuhkan biaya yang tidak sedikit apalagi Madrasah kami SPP nya masih se ikhlasnya. selain kompetensi guru secara sarana prasarana juga belum memadahi.
Aksi. walau menyadari bahwa masih banyak kekurangan dewan guru sudah sepakat untuk menerapkan pendidikan inklusi, dari diskusi ke diskusi guru dilakukan untuk menemukan solusi. akhirnya sepakat bahwa Madrasah akan mengadakan program dimana guru saling berbagi satu sama lainnya, baik dari praktik baik di kelas, dari pelatihan yang di ikuti dengan secara bergantian guru menyampaikan pengalaman, materi atau memandu refleksi.
Perubahan. sedikit demi sedikit dampak mulai terasa tidak hanya berdampak pada peningkatan kompetensi saja, keakraban guru juga terasa semakin baik karena tidak membedakan guru senior atau junior dalam proses belajar, siapapun bisa menjadi guru bagi bagi lainnya. yang awalnya hanya untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan inklusi juga bisa menjadi pintu membenahi sisi lain dalam pembelajaran dan peningkatan kapasitas lembaga. dari sini kita semakin yakin bahwa permasalah bukan untuk membuat kita berhenti, tetapi permasalahan ada untuk menumbuhkan kualitas diri dan kelembagaan yang harapannya berdampak bagi murid karena proses pembelajaran yang memanusiakan dan sesuai dengan kebutuhan murid
Yuk berkomentar di padlet berikut