Pembelajaran karakter atau pembelajaran KSE merupakan sesuatu yang wajib diterapkan sejak anak usia dini. Melakukan kolabarasi dengan orang tua merupakan cara efektif dalam mengoptimalkan pembelajaran karakter
Pembelajaran karakter atau pembelajaran KSE merupakan sesuatu yang wajib diterapkan sejak anak usia dini. Melakukan kolabarasi dengan orang tua merupakan cara efektif dalam mengoptimalkan pembelajaran karakter
Pembelajaran Karakter merupakan sesuatu yang wajib kita sampaikan sejak usia dini karena pada anak usia dini yang berada pada fase pondasi dan juga mengalami golden age membutuhkan pondasi afektif yang kuat. Pembelajaran karakter yang kita sampaikan pada anak usia dini mungkin tidak akan kita lihat hasilnya secara cepat dan instan namun kita akan menuai hasilnya pada jenjang lanjutan karena pendidikan karakter ini merupakan sesuai yang bersifat kontinyu yang mengutamakan pembiasaan.
Dalam pembelajaran karakter khususnya anak usia dini guru bisa merancangnya melalui beberapa tahapan sebagaimana dipaparkan oleh IHF. Pendidikan karakter akan disampaikan melalui empat tahapan yaitu knowing (pemahaman sebuah nilai positif), feeling (merasakan manfaat sebuah nilai dalam dirinya), talking (berdiskusi tentang nilai yang sudah dipahaminya) dan acting (penerapan sebuah nilai).
Pada proses knowing guru bisa merancang media semenarik mungkin sehingga anak usia dini bisa memahami apa yang disampaikan oleh guru. Guru bisa menggunakan media buku atau boneka sebagai awal untuk memulainya. Selanjutnya tahap feeling anak didik akan kita arahkan untuk merasakan sebuah nilai yang telah disampaikan. Pada tahapan talking guru bisa mengajak anak didik untuk berdiskusi tentang nilai yang telah dipahami murid. Dan pada tahap terakhir yaitu acting tahap dimana anak didik akan menerapkan nilai yang sudah dipahaminya. Dalam penerapan nilai ini tentu tidak bisa kita lakukan di sekolah saja karena hal ini menyangkut ranah afektif yang menekankan pada pembiasaan. Oleh sebab itu kita bisa mengajak orang tua untuk bekerjasama. Sebagai langkah awal guru akan menyampaikan tentang pembelajaran yang sedang berlangsung. Bentuk kerjasama yang bisa dilakukan oleh orang tua antara lain: memotivasi anak didik, mendokumentasikan kegiatan dan dikirimkan kepada guru, menjalin komunikasi dengan orang tua terkait nilai-nilai yang sedang dipelajari anak didik.
Sebagai refleksi guru bisa memberikan umpan balik dari laporan yang sudah dikirimkan oleh orang tua. Di sekolah guru akan mengajak anak didik untuk mengembangkan kemampuan IT anak didik dalam memenuhi kodrat zaman anak didik kita. Anak didik akan kita ajak untuk memilih foto yang sudah dikirimkan oleh orang tua lalu anak didik akan kita minta menuliskan pengalamannya terkait apa yang sudah dilakukan melalui media komputer sekolah.
Praktik baik tentang pembelajaran karakter melalui metode blended learning telah saya lakukan di sekolah saya yaitu TK Islam Al Azhar sebagai pendidik PAUD. Semoga Praktik baik ini bisa menginspirasi.
Pembelajaran karakter atau pembelajaran KSE merupakan sesuatu yang wajib diterapkan sejak anak usia dini. Melakukan kolabarasi dengan orang tua merupakan cara efektif dalam mengoptimalkan pembelajaran karakter
Pembelajaran Karakter merupakan sesuatu yang wajib kita sampaikan sejak usia dini karena pada anak usia dini yang berada pada fase pondasi dan juga mengalami golden age membutuhkan pondasi afektif yang kuat. Pembelajaran karakter yang kita sampaikan pada anak usia dini mungkin tidak akan kita lihat hasilnya secara cepat dan instan namun kita akan menuai hasilnya pada jenjang lanjutan karena pendidikan karakter ini merupakan sesuai yang bersifat kontinyu yang mengutamakan pembiasaan.
Dalam pembelajaran karakter khususnya anak usia dini guru bisa merancangnya melalui beberapa tahapan sebagaimana dipaparkan oleh IHF. Pendidikan karakter akan disampaikan melalui empat tahapan yaitu knowing (pemahaman sebuah nilai positif), feeling (merasakan manfaat sebuah nilai dalam dirinya), talking (berdiskusi tentang nilai yang sudah dipahaminya) dan acting (penerapan sebuah nilai).
Pada proses knowing guru bisa merancang media semenarik mungkin sehingga anak usia dini bisa memahami apa yang disampaikan oleh guru. Guru bisa menggunakan media buku atau boneka sebagai awal untuk memulainya. Selanjutnya tahap feeling anak didik akan kita arahkan untuk merasakan sebuah nilai yang telah disampaikan. Pada tahapan talking guru bisa mengajak anak didik untuk berdiskusi tentang nilai yang telah dipahami murid. Dan pada tahap terakhir yaitu acting tahap dimana anak didik akan menerapkan nilai yang sudah dipahaminya. Dalam penerapan nilai ini tentu tidak bisa kita lakukan di sekolah saja karena hal ini menyangkut ranah afektif yang menekankan pada pembiasaan. Oleh sebab itu kita bisa mengajak orang tua untuk bekerjasama. Sebagai langkah awal guru akan menyampaikan tentang pembelajaran yang sedang berlangsung. Bentuk kerjasama yang bisa dilakukan oleh orang tua antara lain: memotivasi anak didik, mendokumentasikan kegiatan dan dikirimkan kepada guru, menjalin komunikasi dengan orang tua terkait nilai-nilai yang sedang dipelajari anak didik.
Sebagai refleksi guru bisa memberikan umpan balik dari laporan yang sudah dikirimkan oleh orang tua. Di sekolah guru akan mengajak anak didik untuk mengembangkan kemampuan IT anak didik dalam memenuhi kodrat zaman anak didik kita. Anak didik akan kita ajak untuk memilih foto yang sudah dikirimkan oleh orang tua lalu anak didik akan kita minta menuliskan pengalamannya terkait apa yang sudah dilakukan melalui media komputer sekolah.
Praktik baik tentang pembelajaran karakter melalui metode blended learning telah saya lakukan di sekolah saya yaitu TK Islam Al Azhar sebagai pendidik PAUD. Semoga Praktik baik ini bisa menginspirasi.
Praktik baik Sebelum Direvisi
Elaborasi Praktik Baik
Pembelajaran Karakter merupakan sesuatu yang wajib kita sampaikan sejak usia dini karena pada anak usia dini yang berada pada fase pondasi dan juga mengalami golden age membutuhkan pondasi afektif yang kuat. Pembelajaran karakter yang kita sampaikan pada anak usia dini mungkin tidak akan kita lihat hasilnya secara cepat dan instan namun kita akan menuai hasilnya pada jenjang lanjutan karena pendidikan karakter ini merupakan sesuai yang bersifat kontinyu yang mengutamakan pembiasaan.
Dalam pembelajaran karakter khususnya anak usia dini guru bisa merancangnya melalui beberapa tahapan sebagaimana dipaparkan oleh IHF. Pendidikan karakter akan disampaikan melalui empat tahapan yaitu knowing (pemahaman sebuah nilai positif), feeling (merasakan manfaat sebuah nilai dalam dirinya), talking (berdiskusi tentang nilai yang sudah dipahaminya) dan acting (penerapan sebuah nilai).
Pada proses knowing guru bisa merancang media semenarik mungkin sehingga anak usia dini bisa memahami apa yang disampaikan oleh guru. Guru bisa menggunakan media buku atau boneka sebagai awal untuk memulainya. Selanjutnya tahap feeling anak didik akan kita arahkan untuk merasakan sebuah nilai yang telah disampaikan. Pada tahapan talking guru bisa mengajak anak didik untuk berdiskusi tentang nilai yang telah dipahami murid. Dan pada tahap terakhir yaitu acting tahap dimana anak didik akan menerapkan nilai yang sudah dipahaminya. Dalam penerapan nilai ini tentu tidak bisa kita lakukan di sekolah saja karena hal ini menyangkut ranah afektif yang menekankan pada pembiasaan. Oleh sebab itu kita bisa mengajak orang tua untuk bekerjasama. Sebagai langkah awal guru akan menyampaikan tentang pembelajaran yang sedang berlangsung. Bentuk kerjasama yang bisa dilakukan oleh orang tua antara lain: memotivasi anak didik, mendokumentasikan kegiatan dan dikirimkan kepada guru, menjalin komunikasi dengan orang tua terkait nilai-nilai yang sedang dipelajari anak didik.
Sebagai refleksi guru bisa memberikan umpan balik dari laporan yang sudah dikirimkan oleh orang tua. Di sekolah guru akan mengajak anak didik untuk mengembangkan kemampuan IT anak didik dalam memenuhi kodrat zaman anak didik kita. Anak didik akan kita ajak untuk memilih foto yang sudah dikirimkan oleh orang tua lalu anak didik akan kita minta menuliskan pengalamannya terkait apa yang sudah dilakukan melalui media komputer sekolah.
Praktik baik tentang pembelajaran karakter melalui metode blended learning telah saya lakukan di sekolah saya yaitu TK Islam Al Azhar sebagai pendidik PAUD. Semoga Praktik baik ini bisa menginspirasi.
Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.