Menghadirkan pembelajaran sejarah dengan permainan puzzle sejarah. Hal ini sebagai upaya untuk lebih mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sejarah.
Menghadirkan pembelajaran sejarah dengan permainan puzzle sejarah. Hal ini sebagai upaya untuk lebih mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sejarah.
Sejarah adalah mata pelajaran yang mengedepankan aspek kognitif. Hal ini menuntut penguasaan materi yang baik dari guru Sejarah. Dalam pembelajaran, guru Sejarah lebih banyak menggunakan metode ceramah agar materi bisa disampaikan secara mendalam. Guru cenderung kurang menggunakan pendekatan lain yang bisa menunjang keberhasilan pembelajaran sejarah.
Kondisi ini membuat siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran sejarah. Indikasinya adalah siswa melakukan aktivitas di luar pembelajaran, kurang memperhatikan penjelasan guru, bahkan mengantuk. Kondisi ini menjadi tantangan bagi guru Sejarah untuk menyajikan pembelajaran sejarah yang melibatkan siswa secara aktif, menyenangkan dan penuh makna. Saya kemudian berempati kepada siswa, metode pembelajaran sejarah seperti apa yang mereka inginkan. Banyak masukan diberikan, salah satunya belajar sejarah dengan bermain.
Berdasarkan masukan siswa, saya mulai merancang pembelajaran dengan membuat media belajar berupa puzzle sejarah karena mendorong siswa berfikir secara kritis sehingga membantu meningkatkan kemampuan kognitifnya. Permainan dilaksanakan secara kelompok terdiri dari dua regu. Satu set puzzle sejarah terdiri dari empat bagian yaitu kartu soal, kartu jawaban, papan menempelkan jawaban dan peraturan permainan. Secara bergantian setiap kelompok memilih soal kemudian mencari jawaban di kartu jawaban. Jawaban yang benar selanjutnya ditempelkan di papan jawaban. Jika semua jawaban benar, ketika dibalik akan membentuk ringkasan materi yang sedang dibahas.
Melalui permainan puzzle sejarah terbukti mampu meningkatkan keaktifan siswa. Selain bermain juga bisa mengembangkan kemampuan kognitif dan berfikir kritis.
Menghadirkan pembelajaran sejarah dengan permainan puzzle sejarah. Hal ini sebagai upaya untuk lebih mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sejarah.
Sejarah adalah mata pelajaran yang mengedepankan aspek kognitif. Hal ini menuntut penguasaan materi yang baik dari guru Sejarah. Dalam pembelajaran, guru Sejarah lebih banyak menggunakan metode ceramah agar materi bisa disampaikan secara mendalam. Guru cenderung kurang menggunakan pendekatan lain yang bisa menunjang keberhasilan pembelajaran sejarah.
Kondisi ini membuat siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran sejarah. Indikasinya adalah siswa melakukan aktivitas di luar pembelajaran, kurang memperhatikan penjelasan guru, bahkan mengantuk. Kondisi ini menjadi tantangan bagi guru Sejarah untuk menyajikan pembelajaran sejarah yang melibatkan siswa secara aktif, menyenangkan dan penuh makna. Saya kemudian berempati kepada siswa, metode pembelajaran sejarah seperti apa yang mereka inginkan. Banyak masukan diberikan, salah satunya belajar sejarah dengan bermain.
Berdasarkan masukan siswa, saya mulai merancang pembelajaran dengan membuat media belajar berupa puzzle sejarah karena mendorong siswa berfikir secara kritis sehingga membantu meningkatkan kemampuan kognitifnya. Permainan dilaksanakan secara kelompok terdiri dari dua regu. Satu set puzzle sejarah terdiri dari empat bagian yaitu kartu soal, kartu jawaban, papan menempelkan jawaban dan peraturan permainan. Secara bergantian setiap kelompok memilih soal kemudian mencari jawaban di kartu jawaban. Jawaban yang benar selanjutnya ditempelkan di papan jawaban. Jika semua jawaban benar, ketika dibalik akan membentuk ringkasan materi yang sedang dibahas.
Melalui permainan puzzle sejarah terbukti mampu meningkatkan keaktifan siswa. Selain bermain juga bisa mengembangkan kemampuan kognitif dan berfikir kritis.
Praktik baik Sebelum Direvisi
Elaborasi Praktik Baik
Sejarah adalah mata pelajaran yang mengedepankan aspek kognitif. Hal ini menuntut penguasaan materi yang baik dari guru Sejarah. Dalam pembelajaran, guru Sejarah lebih banyak menggunakan metode ceramah agar materi bisa disampaikan secara mendalam. Guru cenderung kurang menggunakan pendekatan lain yang bisa menunjang keberhasilan pembelajaran sejarah.
Kondisi ini membuat siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran sejarah. Indikasinya adalah siswa melakukan aktivitas di luar pembelajaran, kurang memperhatikan penjelasan guru, bahkan mengantuk. Kondisi ini menjadi tantangan bagi guru Sejarah untuk menyajikan pembelajaran sejarah yang melibatkan siswa secara aktif, menyenangkan dan penuh makna. Saya kemudian berempati kepada siswa, metode pembelajaran sejarah seperti apa yang mereka inginkan. Banyak masukan diberikan, salah satunya belajar sejarah dengan bermain.
Berdasarkan masukan siswa, saya mulai merancang pembelajaran dengan membuat media belajar berupa puzzle sejarah karena mendorong siswa berfikir secara kritis sehingga membantu meningkatkan kemampuan kognitifnya. Permainan dilaksanakan secara kelompok terdiri dari dua regu. Satu set puzzle sejarah terdiri dari empat bagian yaitu kartu soal, kartu jawaban, papan menempelkan jawaban dan peraturan permainan. Secara bergantian setiap kelompok memilih soal kemudian mencari jawaban di kartu jawaban. Jawaban yang benar selanjutnya ditempelkan di papan jawaban. Jika semua jawaban benar, ketika dibalik akan membentuk ringkasan materi yang sedang dibahas.
Melalui permainan puzzle sejarah terbukti mampu meningkatkan keaktifan siswa. Selain bermain juga bisa mengembangkan kemampuan kognitif dan berfikir kritis.
Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.