“Pemanfaatan Chat GPT Untuk Merdeka Belajar dengan Cara ASIK ”
By : GUSMARDIANI, M.Pd ( PENGAWAS SMP )
Kecendrungan guru disekolah masih mengajar secara convensional. Masih banyak yang suka menggunakan metode ceramah, sedikit fariasi, kurang melibatkan anak dalam proses pembelajaran. Guru enggan mengadopsi perubahan besar dalam kurikulum, sehingga kreatifitas mereka tidak berkembang. Pembelajaran masih berpusat pada guru. disamping itu pemberian tugas yang begitu banyak porsinya sehingga membuat anak menjadi bosan dan hilang semangat belajarnya. Cara ini sangatlah tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Sudah saatnya guru- guru merubah pola pikir bagaimana membuat pembelajaran dikelas lebih bermakna, menarik, menantang dan menyenangkan sesuai dengan permendikbudristek no 16 tahun 2022 tentang standar proses.
Pemanfaatan teknologi merupakan cara pintar guru dalam merubah kwalitas pembelajaran dan meningkatkan semangat siswa untuk belajar. Sebagai pengawas, tentunya saya dapat memotifasi dan memastikan teknologi dapat digunakan secara efektif untuk menunjang pembelajaran guru dikelas.
Namun apa yang terkadang menjadi target kepengawasan, tidak dapat berjalan mulus sesuai dengan rencana,. Tantangan untuk melakukan perubahan selalu ada, diantaranya : 1) rendahnya pengetahuan guru bidang IT. 2) kurangnya pola pikir bertumbuh ( grow mindset) 3) rendahnya kwalitas supervisi kelas yang dilakukan oleh kepala sekolah.
Dari kendala diatas, hal yang saya lakukan sebagai pengawas binaan yaitu menggunakan metode ASIK dalam pendampingan guru- guru memanfaatkan teknologi Chat GPT untuk merancang Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan pembelajaran, Bahan Ajar, Modul Ajar serta Modul Projek. Diawal semester semua ini merupakan hal terberat bagi guru dalam menyusun perangkat ajarnya. Kenapa, Karena kebiasaan guru suka mengkopi bukan, menemukan atau menyusun sendiri. dari hal itu, langkah pertama yang saya lakukan yaitu mengajak (invite) guru- guru untuk mengenal aplikasi Chat GPT yang dapat membantu dalam mempersiapkan pembelajaran yang berkwalitas. Guru- guru melakukan login dengan menggunakan akun id belajar, kemudian berlatih menggunakan aplikasi keren itu. Guru- guru mencoba menyusun Tujuan pembelajaran dari CP elemen mapelnya masing. guru mempraktekkan mencari apa yang dibutuhkan dichat GPT tersebut. Dan aplikasi tersebut akan membantu, asalkan perintah yang diberikan bisa diterimanya. Saya akui dalam pelaksanaannya, banyak yang ragu, kurang paham, khususnya dalam membuat kalimat perintah. Sebagai langkah kedua yang saya lakukan yaitu menyemangati( Motivate) mereka agar tidak mudah putus asah. Mendampingi mereka, baik secara personal, maupun secara kelompok. Menampung dan mencarikan solusi atas masalah mereka, memberdayakan teman sejawat dalam berbagi dan berkolaborasi dikelompoknya. Sehingga semua guru bisa terjfasilitasi. Langkah berikutnya yaitu ikut ( involve) terlibat langsung dalam pemanfaatan Chat GPT tersebut. Memandu dari depan, dan ibu bapak guru mengikuti dari belakang. Dan langkah terakhirnya adalah menjadikan guru- guru kompeten dalam pemanfaatan teknologi, khususnya Aplikasi Chat GPT untuk berbagai kegiatan dalam pembelajaran.
Berberapa dampak dari pendampingan ini terlihat : 1) Meningkatnya kepercayaan diri guru dalam menggunakan Chat GPT untuk peningkatan pembelajaran yang berkwalitas dan menyenangkan.2) Guru terlihat lebih siap dengan berbagai macam media pembelajaran dalam upaya memfasilitasi kebegaragam murid dikelas. 3) terlihat peningkatan akses guru diPMM. Ini dibuktikan dengan meningkatnya keterampilan guru dalam merancang aksi nayata sesuai topic dengan baik dan menarik di Platform Merdeka Mengajar. 4) meningkatnya kreatifitas dan semangat murid dalam belajar. Cara ASIK dalam pendampingan guru- guru disekolah binaan dalam pemanfaat Chat GPT sangat berdampak positif untuk mewujudkan merdeka belajar.