Membangun pembelajaran yang mampu menguatkan kebermanfaatan siswa. Pembelajaran yang membangun bersama dan saling berkolaborasi menguatkan.
Membangun pembelajaran yang mampu menguatkan kebermanfaatan siswa. Pembelajaran yang membangun bersama dan saling berkolaborasi menguatkan.
Cerita ini dimulai dari 10 RPL 1 tahun pelajaran 2022-2023. Sering kali guru mengeluh mendapatkan murid yang kurang cakap dalam memahami pembelajaran. Namun kali ini saya justru dihadapkan pada siswa yang memiliki karakteristik unik. Sebagian diantara mereka adalah anak-anak yang memiliki kemampuan untuk pemrograman sebagian yang lain adalah tipe anak yang mengalir dalam pembelajaran.
Nah tantangan yang muncul adalah mereka yang kita bahasakan pintar justru menjadi anak yang introvert. Malas bersosialisasi, cenderung bekerja sendiri. Tidak perduli pada lingkungan sekitar.
Sebagai guru kita harus mampu menjadikan kelas yang nyaman, memotivasi merek untuk menjadi siswa yang bermanfaat bagi lingkungan. Maka setiap project yang akan dibuat memiliki nilai wajib “memiliki manfaat untuk sekitar”.
Selanjutnya kita tidak bisa tutup mata antara gap kemampuan siswa yang berbeda. Bagaimana memaksimalkan mereka yang sudah kompeten sejak awal dan membangun kompetensi mereka yang masih awal menapaki pemrograman. Akhirnya setiap project dilakukan secara individu. Saya sebagai guru terjun langsung memantau progress, jika ada yang kesulitan maka saya akan memasangkan teman-teman sebaya yang saya minta untuk membantu membangun kompetensi teman-teman yang kurang. Dari sini sisi emosional mereka mulai diasah.
Akhir dari pembelajaran ini adalah pameran yang dikelolah sepenuhnya oleh siswa. Anggaran, sponsorship, rundown acara, acara pendukung dll. Nyatanya mereka mampu menghadirkan pameran yang luar biasa dan di berikan apresiasi positif oleh teman-teman, orang tua, dan pengunjung umum lainnya.
Membangun pembelajaran yang mampu menguatkan kebermanfaatan siswa. Pembelajaran yang membangun bersama dan saling berkolaborasi menguatkan.
Cerita ini dimulai dari 10 RPL 1 tahun pelajaran 2022-2023. Sering kali guru mengeluh mendapatkan murid yang kurang cakap dalam memahami pembelajaran. Namun kali ini saya justru dihadapkan pada siswa yang memiliki karakteristik unik. Sebagian diantara mereka adalah anak-anak yang memiliki kemampuan untuk pemrograman sebagian yang lain adalah tipe anak yang mengalir dalam pembelajaran.
Nah tantangan yang muncul adalah mereka yang kita bahasakan pintar justru menjadi anak yang introvert. Malas bersosialisasi, cenderung bekerja sendiri. Tidak perduli pada lingkungan sekitar.
Sebagai guru kita harus mampu menjadikan kelas yang nyaman, memotivasi merek untuk menjadi siswa yang bermanfaat bagi lingkungan. Maka setiap project yang akan dibuat memiliki nilai wajib “memiliki manfaat untuk sekitar”.
Selanjutnya kita tidak bisa tutup mata antara gap kemampuan siswa yang berbeda. Bagaimana memaksimalkan mereka yang sudah kompeten sejak awal dan membangun kompetensi mereka yang masih awal menapaki pemrograman. Akhirnya setiap project dilakukan secara individu. Saya sebagai guru terjun langsung memantau progress, jika ada yang kesulitan maka saya akan memasangkan teman-teman sebaya yang saya minta untuk membantu membangun kompetensi teman-teman yang kurang. Dari sini sisi emosional mereka mulai diasah.
Akhir dari pembelajaran ini adalah pameran yang dikelolah sepenuhnya oleh siswa. Anggaran, sponsorship, rundown acara, acara pendukung dll. Nyatanya mereka mampu menghadirkan pameran yang luar biasa dan di berikan apresiasi positif oleh teman-teman, orang tua, dan pengunjung umum lainnya.
Praktik baik Sebelum Direvisi
Elaborasi Praktik Baik
Cerita ini dimulai dari 10 RPL 1 tahun pelajaran 2022-2023. Sering kali guru mengeluh mendapatkan murid yang kurang cakap dalam memahami pembelajaran. Namun kali ini saya justru dihadapkan pada siswa yang memiliki karakteristik unik. Sebagian diantara mereka adalah anak-anak yang memiliki kemampuan untuk pemrograman sebagian yang lain adalah tipe anak yang mengalir dalam pembelajaran.
Nah tantangan yang muncul adalah mereka yang kita bahasakan pintar justru menjadi anak yang introvert. Malas bersosialisasi, cenderung bekerja sendiri. Tidak perduli pada lingkungan sekitar.
Sebagai guru kita harus mampu menjadikan kelas yang nyaman, memotivasi merek untuk menjadi siswa yang bermanfaat bagi lingkungan. Maka setiap project yang akan dibuat memiliki nilai wajib “memiliki manfaat untuk sekitar”.
Selanjutnya kita tidak bisa tutup mata antara gap kemampuan siswa yang berbeda. Bagaimana memaksimalkan mereka yang sudah kompeten sejak awal dan membangun kompetensi mereka yang masih awal menapaki pemrograman. Akhirnya setiap project dilakukan secara individu. Saya sebagai guru terjun langsung memantau progress, jika ada yang kesulitan maka saya akan memasangkan teman-teman sebaya yang saya minta untuk membantu membangun kompetensi teman-teman yang kurang. Dari sini sisi emosional mereka mulai diasah.
Akhir dari pembelajaran ini adalah pameran yang dikelolah sepenuhnya oleh siswa. Anggaran, sponsorship, rundown acara, acara pendukung dll. Nyatanya mereka mampu menghadirkan pameran yang luar biasa dan di berikan apresiasi positif oleh teman-teman, orang tua, dan pengunjung umum lainnya.
Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.