Kid Character Eduentrepreunership menjadi salah satu model pembelajaran yang memberikan kesempatan dan ruang belajar bagi peserta didik untuk kreatif, inovatif, dan produktif karena dalam entrepreunership dapat membentuk karakter peserta didik yang antara lain kreative, inovatif, mandiri, mampu bekerja keras, percaya diri, jujur, sabar, hemat, mau berbagi, menjadi lebih kuat. Anak juga meningkat kecerdasaan interpersonalnya karena mereka menjadi terbiasa berinteraksi sosial dengan orang lain selain teman sebayanya.
Mengapa upaya pengembangan pendidikan karakter berbasis Entrepreneur ini mendesak untuk segera dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal I Banyuwangi
- Semakin merosotnya nilai, norma, dan karakter anak bangsa. Untuk itu, pendidikan karakter berbasis entrepreneurship merupakan bekal penting yang harus dimiliki oleh setiap insan generasi muda penerus bangsa, agar dapat bertahan dari terpaan berbagai masalah yang akan menghadangnya di masa depan.
- Tidak sedikit masalah yang timbul di lingkungan sekolah berkaitan erat dengan rendahnya nilai karakter seseorang. Sehingga sampai saat ini, masih sering kita dengar adanya perkelahian antar pelajar, kekerasan seksual, kekerasan pada anak (bullying), penyalahgunaan narkoba, intoleransi, diskriminasi dan berbagai kerusuhan sosial. Padahal setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Adapun Tujuan dari pendidikan kewirausahaan di usia dini adalah untuk meningkatkan kecerdasan, motivasi dan karakter. Karakter yang dibentuk antara lain tanggung jawab, kreatif, percaya diri, kerja sama, motivasi, komunikatif, dan rasa ingin tahu. Dalam membangun sifat dan karakter tersebut melalui praktik serta pembentukan mental yang memerlukan waktu dan proses panjang. Dengan pengembangan pembelajaran karakter pendidikan kewirausahaan, anak dapat mempelajari literasi dan numerasi secara konkret sekaligus meneladani perniagaan dari Nabi Muhammad SAW.
Entrepreneur dalam konteks pendidikan anak usia dini bukan berarti mengajarkan anak untuk berwirausaha, berdagang atau mencari uang sejak dini, tetapi lebih pada menumbuhkan dan mengembangkan sifat atau karakter yang telah ada pada diri anak. Jadi entrepreneurship tidak dimaknai secara sempit tentang jiwa berbisnis saja. Pendidikan entrepreneur sendiri dapat dimaknai sebagai pendidikan yang membekali anak agar memiliki keberanian, kemandirian serta keterampilan, sehingga meminimalkan kegagalan dalam usaha. Anak disiapkan untuk tidak bergantung pada orang lain, mampu menciptakan sesuatu, mampu memperjuangkan kebahagiaan dan mampu bersaing secara sehat.
Capaian Pembelajaran dan Target daya Capai Pembelajaran ini diukur dengan pengukuran langsung atau formatif, di mana hasilnya lebih merujuk pada proses pembelajaran. Capaian pembelajarannya antara lain memunculkan karakter pendidikan entrepreneur pada peserta didik sedangkan daya capai penyerta meliputi :
- Kemampuan untuk kerja sama atau gotong royong
- Kemampuan untuk mengikuti aturan main
- Kemampuan berkreasi dengan Mandiri
- Memacu perkembangan motorik literasi dan numerasi peserta didik
- Meneladani perniagaan Nabi Muhammad yaitu “JUJUR”
- Memacu rasa percaya diri peserta didik dan tidak mudah menyerah melalui proses membuat produk, mengemas dan praktek memasarkan.
Langkah-langkah Implementasi Model
- Perencanaan : Menjadi program yang di laksanakan pada semester 2 Tahun Ajaran 2023-2024. Pelaksanaan setiap 1 pekan sekali, serentak seluruh dengan hari yang berbeda sesuai pembagian kelompok. Bahan dan media berasal dari Dana BOP. Membuat program untuk kegiatan yang akan dilaksanakan, biaya, dan perencanaan tempat.
- Tehnik dan Proses Pembelajaran. Didukung oleh Dana BOP, Sumber Daya Pendidik, Relasi dengan pihak luar, kerjasama dengan orang tua menjadi kekuatan pelaksanaan program.
- Langkah Pertama : Menentukan waktu, menyiapkan media dan bahan oleh pendidik. Mensosialisasikan kepada anak dan orang tua untuk masing-masing kegiatan.
- Langkah Kedua : Pelaksanaan sesuai schedule yang sudah di buat. Anak dengan pendampingan pendidik melakukan kegiatan. Pendidik menjadi fasilitator dan observator dan memberikan assesmen selama kegiataan berlangsung. Kegiatan berupa Cooking class, pameran hasil karya, market day, dan ditutup dengan menghitung hasil penjualan, dan menyisihkan untuk amal lalu presentasi masing-masing kelompok dengan bahasa anak.
- Langkah Ketiga : Mengevaluasi rangkaian kegiatan untuk menyempurnakan kegiatan selanjutnya.
Berdasarkan langkah-langkah implementasi diatas Kids Character Eduentrepreuner yang dilaksanakan di TK Aisyiyah 1 Banyuwangi dapat berjalan dengan efektif. Target dan harapan yang ingin dicapai dapat terpenuhi meski belum sempurna. Character anak-anak dapat berkembang sesuai yang di harapkan. Anak-anak mulai meningkat karakter percaya diri, tanggung jawab, kerja sama, kreatif, rasa ingin tahu meningkat, termotivasi dalam berkegiatan dan mencapai hasil sesuai yang diinginkan. Kemampuan komunikasi anak meningkat, anak terlatih tidak hanya mampu berkomunikasi dengan teman sebaya, tetapi pihak lain. Literasi dan numerasi anak juga meningkat melalui kids character entrepreuner.