Temu Pendidik Nusantara XII

Bahasa IndonesiaEnglish
Select Language

Menyemai Perubahan di Sekolah dengan STAMINA

Jenis Kelas
[custom_field field="jenis_kelas"]
Status Kurasi
[custom_field field="status_kurasi"]
Ringkasan

Agar sekolah berkembang, pengawas sekolah perlu menerapkan diferensiasi pendampingan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan sekolah binaan. Untuk sekolah yang kesadaran berubah dan kapasitasnya rendah, perubahan dimulai dengan fokus pada pembelajaran di kelas dengan menerapkan SMART (Sadarkan, Mentoring, Aksi, Refleksi, Tindaklanjut)

Elaborasi Praktik Baik

Awal:  Berdasarkan daftar indikator pada Rapor Pendidikan,  capaian pembelajaran dan tata kelola dominan pada level terbatas (merah).

Tantangan: Kepala sekolah dan guru belum sadar akan kebutuhan terhadap perubahan

Aksi: SMART (Sadarkan, Mentoring, Aksi, Refleksi, Tindaklanjut)

  1. Sadarkan: Menggugah kepala sekolah dan guru untuk berubah dengan menjelaskan hasil analisis Rapor Pendidikan dan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran di kelas.
  2. Mentoring: Memberi contoh cara mengajar yang menyenangkan dan membuat murid aktif belajar: teknik asesmen awal, teknik membentuk kelompok, teknik Inquiry Based Learning)
  3. Aksi: Guru mempraktikkan cara pembelajaran yang menyenangkan
  4. Refleksi: Guru menjawab 3 pertanyaan refleksi (3 Hal baru apa yang dipelajari, 2 hal yang akan dipelajari lebih lanjut, 1 hal yang akan segera diterapkan)
  5. Tindaklanjut: Guru menyusun tindaklanjut yang akan diterapkan dikelas dan dipresentasikan untuk mendapatkan umpan balik

Perubahan:

Guru menyadari pentingnya perubahan dengan melakukan pembelajaran yang menyenangkan di kelas

 

Catatan Kurator
[custom_field field="catatan_kurator"]

Menyemai Perubahan di Sekolah dengan STAMINA

Jenis Kelas
[custom_field field="jenis_kelas"]
Status Kurasi
[custom_field field="status_kurasi"]
Ringkasan

Agar sekolah berkembang, pengawas sekolah perlu menerapkan diferensiasi pendampingan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan sekolah binaan. Untuk sekolah yang kesadaran berubah dan kapasitasnya rendah, perubahan dimulai dengan fokus pada pembelajaran di kelas dengan menerapkan SMART (Sadarkan, Mentoring, Aksi, Refleksi, Tindaklanjut)

Elaborasi Praktik Baik

Awal:  Berdasarkan daftar indikator pada Rapor Pendidikan,  capaian pembelajaran dan tata kelola dominan pada level terbatas (merah).

Tantangan: Kepala sekolah dan guru belum sadar akan kebutuhan terhadap perubahan

Aksi: SMART (Sadarkan, Mentoring, Aksi, Refleksi, Tindaklanjut)

  1. Sadarkan: Menggugah kepala sekolah dan guru untuk berubah dengan menjelaskan hasil analisis Rapor Pendidikan dan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran di kelas.
  2. Mentoring: Memberi contoh cara mengajar yang menyenangkan dan membuat murid aktif belajar: teknik asesmen awal, teknik membentuk kelompok, teknik Inquiry Based Learning)
  3. Aksi: Guru mempraktikkan cara pembelajaran yang menyenangkan
  4. Refleksi: Guru menjawab 3 pertanyaan refleksi (3 Hal baru apa yang dipelajari, 2 hal yang akan dipelajari lebih lanjut, 1 hal yang akan segera diterapkan)
  5. Tindaklanjut: Guru menyusun tindaklanjut yang akan diterapkan dikelas dan dipresentasikan untuk mendapatkan umpan balik

Perubahan:

Guru menyadari pentingnya perubahan dengan melakukan pembelajaran yang menyenangkan di kelas

 

Catatan Kurator
[custom_field field="catatan_kurator"]

Menyemai Perubahan di Sekolah dengan STAMINA

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Awal:  Berdasarkan daftar indikator pada Rapor Pendidikan,  capaian pembelajaran dan tata kelola dominan pada level terbatas (merah).

Tantangan: Kepala sekolah dan guru belum sadar akan kebutuhan terhadap perubahan

Aksi: SMART (Sadarkan, Mentoring, Aksi, Refleksi, Tindaklanjut)

  1. Sadarkan: Menggugah kepala sekolah dan guru untuk berubah dengan menjelaskan hasil analisis Rapor Pendidikan dan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran di kelas.
  2. Mentoring: Memberi contoh cara mengajar yang menyenangkan dan membuat murid aktif belajar: teknik asesmen awal, teknik membentuk kelompok, teknik Inquiry Based Learning)
  3. Aksi: Guru mempraktikkan cara pembelajaran yang menyenangkan
  4. Refleksi: Guru menjawab 3 pertanyaan refleksi (3 Hal baru apa yang dipelajari, 2 hal yang akan dipelajari lebih lanjut, 1 hal yang akan segera diterapkan)
  5. Tindaklanjut: Guru menyusun tindaklanjut yang akan diterapkan dikelas dan dipresentasikan untuk mendapatkan umpan balik

Perubahan:

Guru menyadari pentingnya perubahan dengan melakukan pembelajaran yang menyenangkan di kelas

 

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.