Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Menjadi Guru di Sekolah, Menggerakkan Guru di Media Sosial

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Saya guru Bahasa Indonesia di SMPN 1 Kunjang. Sebagai guru saya punya keresahan tentang dunia pendidikan. Bagaimana memperbaiki sistem yang seharusnya selalu berpihak pada murid. Konsep merdeka belajar di mana murid menjadi subjek pendidikan bukan sekadar dijadikan objek, jadi fokus saya. Saya sadar bahwa komitmen itu tidak bisa dilakukan sendiri. Saya membutuhkan ekosistem yang mendukung. Baik di lingkungan pendidikan secara umum, maupun di wilayah yang lebih kecil seperti sekolah saya sendiri.

Ekosistem inilah yang harus terus saya upayakan. Bagaimana membuat guru-guru lain memahami konsep merdeka belajar yang tepat. Tentu tidak mudah menggaungkan ini di tengah miskonsepsi yang terjadi. Saya juga bukan guru yang punya banyak waktu luang. Sehingga harus efektif dan efisien menggunakannya.

Karena itulah, saya akhirnya menggunakan media sosial dalam hal ini instagram untuk menyebarluaskan konsep ini. Di samping terus mengajak dengan obrolan langsung, saat pertemuan tatap muka atau via daring, konten di instagram saya maksudkan agar para guru ikut bergerak. Atau setidaknya tertarik untuk mengetahui konsep merdeka belajar, seperti memanusiakan hubungan, memberdayakan konteks, memahami konsep, memilih tantangan, hingga membangun keberlanjutan.

Mudah? Tentu tidak. Apalagi saya pun harus belajar untuk menjadi influencer yang baik. Konten tidak hanya harus tepat dan sesuai dengan kebutuhan, tetapi juga harus menarik. Saya pun banyak melihat konten sejenis dan mengaplikasikannya.

Memang, respons awalnya tidak instan. Tapi lambat laun penonton instagram saya terus bertambah. Apalagi dalam setiap kesempatan saya selalu mengundang teman-teman saya atau peserta pelatihan di mana saya jadi narasumber untuk melihat instagram saya.

Dengan perkembangan teknologi serta budaya saat ini di mana media sosial jadi pusat informasi, maka menginfluence melalui media sosial bisa menjadi cara yang jauh lebih bermakna. Termasuk untuk menjangkau komunitas yang lebih luas. Terbukti dari banyak orang yang mengikuti instagram saya tak melulu orang yang kenal saya lebih dulu sebagai pribadi. Tetapi justru lebih awal mengenal kontennya. Hal lucu yang pernah saya alami, dari jumlah follower saya yang belum seberapa dibanding guru influencer lainnya, saya pernah mendapat kompor. Saya ceritakan nanti ya.

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.