Math Around Us merupakan kegiatan asesmen merdeka pada pembelajaran matematika.
Math Around Us merupakan kegiatan asesmen merdeka pada pembelajaran matematika.
Math around Us
Oleh: Diana Ristiaratna
Dalam kurikulum merdeka, desain asesmen pembelajaran harus mencerminkan prinsip-prinsip demokratis, memberikan otonomi kepada murid dan mendukung pengembangan kemandirian serta kemampuan berpikir kritis murid. Sebagai seorang guru yang salah satunya mengajarkan mata pelajaran matematika saya ingin membuat sebuah asesmen pembelajaran matematika yang menyenangkan bagi murid saya. Sebagaimana kita ketahui bahwa asesmen pembelajaran matematika cenderung mendapatkan stigma negatif, murid merasa sulit dan bahkan tak jarang murid menjadi semakin enggan belajar matematika karena menganggap pelajaran matematika seperti momok bagi mereka terlebih pada proses asesmennya. Tentunya saya tidak ingin murid saya memiliki pemikiran yang serupa.
Untuk mendapatkan penilaian yang otentik, reflektif, mampu mengukur perkembangan, pemahaman dengan proses yang menyenangkan tentunya menjadi tantangan sendiri. Disini saya mencoba memikirkan bagaimana membuat asesmen yang tidak hanya menguji pada bagian kognitif murid tetapi asesmen ini juga mampu memotret kedalaman pemahaman siswa, menstimulus pemikiran kritis dan kreatif serta memotret kemampuan siswa dalam menghubungkan konsep yang sudah dipahami dengan konteks kehidupan nyata sehingga asesmen ini menjadi lebih bermakna.
Math around Us merupakan desain asesmen yang sudah saya terapkan di kelas. Asesmen ini memberikan kesempatan kepada murid untuk berpartisipasi aktif dari proses perencanaan dan pelaksanaan asesmen. Murid diberikan kesempatan untuk memahami tujuan dari asesmen, mengidentifikasi kriteria penilaian dan membiarkan mereka memilih proyek yang mereka pelajari.
Math around us menjadi asesmen reflektif bagi perkembangan dan pemahaman murid dalam bidang matematika di kelas enam. Murid diberikan kebebasan untuk menemukan sendiri konsep-konsep matematika yang ada di sekitar mereka dan kemudian menghubungkan dengan materi pembelajaran yang mereka dipelajari, misalnya murid bebas mengambil benda yang ada di sekitarnya seperti botol minum untuk mengukur volume, lapangan basket untuk mengukur luas dan keliling, tiang bendera untuk mengukur skala, mengukur luas ruang kelas, mengukur volume ember dan bak yang ada di toilet sekolah dan lain-lain.
Setelah mengumpulkan data dan menghitung berdasarkan konsep matematika, murid juga diberikan kesempatan untuk mempresentasikan pemahaman mereka melalui sarana yang mereka senangi, yaitu maket, presentasi dengan menggunakan power point/canva atau dengan menggambar. Selain itu setiap murid juga bisa saling belajar dari murid yang lain melalui kegiatan presentasi yang dilakukan.
Dengan menggunakan metode ini, tentunya murid lebih menikmati proses asesmen yang harus mereka lalui. Murid lebih aktif dan bersemangat dalam menyiapkan proyek yang ingin mereka lakukan dan menampilkan hasil proyek mereka dengan penuh percaya diri karena sesuai dengan minat mereka.
Selama proses penilaian ini, murid juga tampak bersungguh-sungguh dan menunjukkan kreatifitas mereka dalam memilih proyek dan mempresentasikannya. Mereka juga lebih percaya diri karena mereka merasa berkompeten dengan proyek yang mereka pilih, mampu menghubungkan matematika dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, bisa saling belajar, saling mengevaluasi dan mampu merefleksikan pemahaman mereka.
Math Around Us merupakan kegiatan asesmen merdeka pada pembelajaran matematika.
Math around Us
Oleh: Diana Ristiaratna
Dalam kurikulum merdeka, desain asesmen pembelajaran harus mencerminkan prinsip-prinsip demokratis, memberikan otonomi kepada murid dan mendukung pengembangan kemandirian serta kemampuan berpikir kritis murid. Sebagai seorang guru yang salah satunya mengajarkan mata pelajaran matematika saya ingin membuat sebuah asesmen pembelajaran matematika yang menyenangkan bagi murid saya. Sebagaimana kita ketahui bahwa asesmen pembelajaran matematika cenderung mendapatkan stigma negatif, murid merasa sulit dan bahkan tak jarang murid menjadi semakin enggan belajar matematika karena menganggap pelajaran matematika seperti momok bagi mereka terlebih pada proses asesmennya. Tentunya saya tidak ingin murid saya memiliki pemikiran yang serupa.
Untuk mendapatkan penilaian yang otentik, reflektif, mampu mengukur perkembangan, pemahaman dengan proses yang menyenangkan tentunya menjadi tantangan sendiri. Disini saya mencoba memikirkan bagaimana membuat asesmen yang tidak hanya menguji pada bagian kognitif murid tetapi asesmen ini juga mampu memotret kedalaman pemahaman siswa, menstimulus pemikiran kritis dan kreatif serta memotret kemampuan siswa dalam menghubungkan konsep yang sudah dipahami dengan konteks kehidupan nyata sehingga asesmen ini menjadi lebih bermakna.
Math around Us merupakan desain asesmen yang sudah saya terapkan di kelas. Asesmen ini memberikan kesempatan kepada murid untuk berpartisipasi aktif dari proses perencanaan dan pelaksanaan asesmen. Murid diberikan kesempatan untuk memahami tujuan dari asesmen, mengidentifikasi kriteria penilaian dan membiarkan mereka memilih proyek yang mereka pelajari.
Math around us menjadi asesmen reflektif bagi perkembangan dan pemahaman murid dalam bidang matematika di kelas enam. Murid diberikan kebebasan untuk menemukan sendiri konsep-konsep matematika yang ada di sekitar mereka dan kemudian menghubungkan dengan materi pembelajaran yang mereka dipelajari, misalnya murid bebas mengambil benda yang ada di sekitarnya seperti botol minum untuk mengukur volume, lapangan basket untuk mengukur luas dan keliling, tiang bendera untuk mengukur skala, mengukur luas ruang kelas, mengukur volume ember dan bak yang ada di toilet sekolah dan lain-lain.
Setelah mengumpulkan data dan menghitung berdasarkan konsep matematika, murid juga diberikan kesempatan untuk mempresentasikan pemahaman mereka melalui sarana yang mereka senangi, yaitu maket, presentasi dengan menggunakan power point/canva atau dengan menggambar. Selain itu setiap murid juga bisa saling belajar dari murid yang lain melalui kegiatan presentasi yang dilakukan.
Dengan menggunakan metode ini, tentunya murid lebih menikmati proses asesmen yang harus mereka lalui. Murid lebih aktif dan bersemangat dalam menyiapkan proyek yang ingin mereka lakukan dan menampilkan hasil proyek mereka dengan penuh percaya diri karena sesuai dengan minat mereka.
Selama proses penilaian ini, murid juga tampak bersungguh-sungguh dan menunjukkan kreatifitas mereka dalam memilih proyek dan mempresentasikannya. Mereka juga lebih percaya diri karena mereka merasa berkompeten dengan proyek yang mereka pilih, mampu menghubungkan matematika dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, bisa saling belajar, saling mengevaluasi dan mampu merefleksikan pemahaman mereka.
Praktik baik Sebelum Direvisi
Elaborasi Praktik Baik
Math around Us
Oleh: Diana Ristiaratna
Dalam kurikulum merdeka, desain asesmen pembelajaran harus mencerminkan prinsip-prinsip demokratis, memberikan otonomi kepada murid dan mendukung pengembangan kemandirian serta kemampuan berpikir kritis murid. Sebagai seorang guru yang salah satunya mengajarkan mata pelajaran matematika saya ingin membuat sebuah asesmen pembelajaran matematika yang menyenangkan bagi murid saya. Sebagaimana kita ketahui bahwa asesmen pembelajaran matematika cenderung mendapatkan stigma negatif, murid merasa sulit dan bahkan tak jarang murid menjadi semakin enggan belajar matematika karena menganggap pelajaran matematika seperti momok bagi mereka terlebih pada proses asesmennya. Tentunya saya tidak ingin murid saya memiliki pemikiran yang serupa.
Untuk mendapatkan penilaian yang otentik, reflektif, mampu mengukur perkembangan, pemahaman dengan proses yang menyenangkan tentunya menjadi tantangan sendiri. Disini saya mencoba memikirkan bagaimana membuat asesmen yang tidak hanya menguji pada bagian kognitif murid tetapi asesmen ini juga mampu memotret kedalaman pemahaman siswa, menstimulus pemikiran kritis dan kreatif serta memotret kemampuan siswa dalam menghubungkan konsep yang sudah dipahami dengan konteks kehidupan nyata sehingga asesmen ini menjadi lebih bermakna.
Math around Us merupakan desain asesmen yang sudah saya terapkan di kelas. Asesmen ini memberikan kesempatan kepada murid untuk berpartisipasi aktif dari proses perencanaan dan pelaksanaan asesmen. Murid diberikan kesempatan untuk memahami tujuan dari asesmen, mengidentifikasi kriteria penilaian dan membiarkan mereka memilih proyek yang mereka pelajari.
Math around us menjadi asesmen reflektif bagi perkembangan dan pemahaman murid dalam bidang matematika di kelas enam. Murid diberikan kebebasan untuk menemukan sendiri konsep-konsep matematika yang ada di sekitar mereka dan kemudian menghubungkan dengan materi pembelajaran yang mereka dipelajari, misalnya murid bebas mengambil benda yang ada di sekitarnya seperti botol minum untuk mengukur volume, lapangan basket untuk mengukur luas dan keliling, tiang bendera untuk mengukur skala, mengukur luas ruang kelas, mengukur volume ember dan bak yang ada di toilet sekolah dan lain-lain.
Setelah mengumpulkan data dan menghitung berdasarkan konsep matematika, murid juga diberikan kesempatan untuk mempresentasikan pemahaman mereka melalui sarana yang mereka senangi, yaitu maket, presentasi dengan menggunakan power point/canva atau dengan menggambar. Selain itu setiap murid juga bisa saling belajar dari murid yang lain melalui kegiatan presentasi yang dilakukan.
Dengan menggunakan metode ini, tentunya murid lebih menikmati proses asesmen yang harus mereka lalui. Murid lebih aktif dan bersemangat dalam menyiapkan proyek yang ingin mereka lakukan dan menampilkan hasil proyek mereka dengan penuh percaya diri karena sesuai dengan minat mereka.
Selama proses penilaian ini, murid juga tampak bersungguh-sungguh dan menunjukkan kreatifitas mereka dalam memilih proyek dan mempresentasikannya. Mereka juga lebih percaya diri karena mereka merasa berkompeten dengan proyek yang mereka pilih, mampu menghubungkan matematika dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, bisa saling belajar, saling mengevaluasi dan mampu merefleksikan pemahaman mereka.
Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.