“Mars Gegap Sampan”
Marsudirini Bergerak Garap Sampah Menjadi Anugerah
Oleh: Veronika Siti Rokhani
Awal
Sampah merupakan permasalahan global yang juga dapat terjadi di lingkungan sekolah. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, termasuk masalah lingkungan, kesehatan, dan estetika. Lingkungan yang bersih akan menjadikan peserta didik merasa nyaman belajar di sekolah. Melalui program-program pengolahan sampah, anak-anak diajarkan untuk memahami siklus limbah, dampak negatif dari limbah yang tidak terkelola, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dan mendaur ulang sampah. Melalui pendidikan dan keteladanan, anak-anak dapat menjadi agen perubahan yang peduli lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keterampilan untuk menghadapi tantangan permasalahan sampah untuk mengolah sampah di masa depan. Bagaimana sampah-sampah yang dihasilkan di sekolah tidak dibuang begitu saja, tetapi diolah sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat atau bernilai guna.
Tantangan
Tantangan yang dihadapi adalah warga sekolah belum sepenuhnya dapat mengelola sampah dengan baik. Banyak diantara warga sekolah yang membuang sampah tidak pada tempatnya, dan juga belum dapat membuang sampah sesuai dengan tempat sampah yang sudah disediakan. Oleh karena itu kami bertekad untuk membuat inovasi dalam rangka mengelola sampah yang ada di sekolah.
Salah satu aksi yang kami lakukan untuk pengelolaan sampah diantaranya adalah kami sudah mengajak murid untuk melihat tayangan video, memberi bahan referensi tentang bahaya sampah, dan juga mengamati lingkungan yang ada di sekitar sekolah bagaimana cara mengolah sampah yang benar, dan pada akhirnya timbullah pemikiran dari murid untuk ambil bagian dalam pengolahan sampah.
Aksi
Kegiatan aksi nyata ini saya lakukan di kelas 5 Sekolah Dasar saat saya mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7. Kegiatan yang kami lakukan yaitu pemilahan sampah organik dan anorganik serta pengolahan sampah. Tempat sampah yang ada di sekolah kami beri tempelan poster yang dibuat sendiri oleh murid yang berisi tulisan dan gambar tentang sampah apa saja yang boleh dimasukkan ke dalam tempat sampah tersebut. Dengan begitu memudahkan untuk pengolahannya. Sampah-sampah anorganik seperti botol plastik, gelas plastik, serta kertas kami jadikan barang-barang yang bernilai guna, seperti tempat pensil, mainan mobil-mobilan, bunga, dan aneka hiasan yang lain, dan kami pamerkan saat panen karya di sekolah. Kemudian untuk sampah organik kami olah menjadi ecoenzyme, bantal ecoenzyme, sabun ecoenzym, serta biowash.
Pembuatan ecoenzyme
Cara Membuat :
Rumus Perbandingan bahan = 1 : 3 : 10
(molase/ gula merah/jawa : sampah organic : air)
- Masukkan bahan – bahannya : molase, sampah organik, air
- Perbanyak kulit jeruk agar hasil lebih wangi dan bagus
- Wadah = gunakan wadah plastik yang permukaannya lebar (karena nanti menghasilkan gas sehingga mudah meletup)
- Simpan di dalam suhu ruangan (lebih gelap lebih baik)
- Simpan dalam waktu 3 bulan, setelah itu warna coklat tua
- Dalam 2 minggu pertama buka tutupnya sekali tiap hari Untuk berikutnya tutup rapat.
- Jika tumbuh jamur hitam artinya gagal.
- Jika ada belatung, tambahkan 1 ons gula merah (molase)
Setelah tiga bulan ecoenzym baru bisa dipanen. Cara Memanen Air ecoenzyme disaring menggunakan kain/penyaring. Air ecoenzyme kita pisahkan dengan sisa atau sampah ecoenzyme dan kita oleh menjadi bantal econzyme. Cairan ecoenzyme selanjutnya dapat kita diolah menjadi sabun. Kita dapat menggunakan peralatan rumah tangga seperti ember besar atau stoples yang bertutup, panci stainless, kompor, alat pengaduk berbahan kayu, dan botol sabun atau botol bekas minuman kemasan yang sudah dibersihkan. Kita juga dapat membuat biowash atau pupuk cair dari sampah organik seperti kulit buah.
Perubahan
Mengubah sampah menjadi anugerah memiliki banyak manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Pertama-tama, dengan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, kita dapat mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan dan kesehatan manusia. Dan kedua, dengan memanfaatkan kembali bahan organik dan anorganik dari sampah, kita dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam yang semakin berkurang.
Dengan melakukan pemilahan dan pengolahan sampah, para murid semakin mencintai lingkungan sekolah. Sedikit demi sedikit murid terbiasa untuk membuang sampah dengan memilah secara benar. Walaupun apa yang kami lakukan belum sempurna tetapi kami akan terus belajar untuk memilah dan mengolah sampah dengan baik sehingga dapat mengurangi sampah yang ada di sekolah.