Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Kepemimpinan Murid dalam Pembuatan Kesepakatan Kelas

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Sekolah saya merupakan sekolah yang berada di jalan poros penghubung Kabupaten Sintang – Sekadau,Kalimantan Barat. Sekolah ini memiliki jumlah siswa sebanyak 142 orang, yang mana sekolah hanya memiliki rombongan belajar 6 kelas saja. Dengan berbagai macam latar belakang kehidupan, siswa hadir dan datang kesekolah untuk memperoleh pendidikan.  Tentunya dengan jumlah siswa yang lumayan banyak untuk 6 rombel, bapak ibu guru akan mengalami kendala dalam proses belajar mengajar. Salah satu upaya yang kami diskusikan bersama saat rapat sekolah adalah bagaimana caranya bapak ibu wali kelas dapat membuat kesepakatan kelas bersama para murid, dengan tujuan agar murid dapat belajar dengan aman, nyaman, tenang dan senang sesuai dengan kebutuhan belajarnya.

Setiap wali kelas bersama muridnya, sama – sama membuat kesepakatan kelasnya masing – masing dimana berisikan hal – hal atau kalimat positif yang akan menjadi rambu – rambu saat proses belajar mengajar dikelas berlangsung. Contoh  beberapa kalimat  kesepakatan kelas yang sudah dibuat oleh kelas 6 adalah :

  1. Datang dan pulang sekolah tepat waktu
  2. Kelas bersih dan wangi
  3. Belajar dengan tenang
  4. Angkat tangan jika ingin bertanya
  5. Ijin jika ingin keluar kelas ( toilet )
  6.  Sampah di letakkan pada tempatnya

Sebulan pertama dalam penerapannya tentu banyak sekali hambatan dan rintangan, dimulai dari murid – murid yang belum konsisten, kadang terkadang banyak yang melanggar kesepakatan kelasnya.  Tetapi demi mendisiplinkan muri – murid, maka bapak ibu guru sellau bersabar dan mengingatkan murid – murid untuk lebih mendisiplinkan diri dengan komitmen yang telah di sepakati bersama. Misalnya untuk anak yang melanggar makan akan mendapatkan hadiah sesuai kemampuan yang dimilikinya, apakah dengan membantu merapikan kelas, ataupun membantu guru dalam kegiatan pembelajaran.

Hadiah yang diberikan bukan berupa hukuman, melainkan pembentukan karakter tanggung jawab saat membuat pelanggaran suatu kesepatan bersama.

Banyak hal yang berubah yang dialami setiap kelas masing – masing, hal yang paling jelas terlihat adalah berkurangnya siswa yang terlambat setiap harinya. Dulu kerap kali siswa terlambat dengan alasan orangtua yang telat mengantar, tetapi setelaha danya kesepakatan kelas yang juga telah dikomunikasikan dengan orang tua, maka anak – anakpun dapat konsisten menjalankan kesepakatan kelas. Sehingga dengan begitu kelas yang nyaman, aman, tenang dapat di wujudkan, sehingga pembelajaran pun dikelas terasa menyenangkan.

Kunci utama dalamkepemimpinan murid adalah memberikan dukungan dan tentunya selalu mengajarkan murid untuk konsisten pada apa yang telah kelas sepakati bersama.

Mari kita sama – sama mencerdasakan kehidupan bangsa, dengan mengubah mindset kita terhadap pembelajaran dimana dulu pembelajaran berpusat pada guru, dan sekarang kita ubah  menjadi pembelajaran yang berpusat pada murid.

 

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.