Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Kelas Terbalikku yang Berdiferensiasi

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Sekolah kami SMAN 1 Bebandem menerapkan kurikulum merdeka mandiri berubah pada tahun pelajaran 2022/2023. Kami belajar secara mandiri melalui Platform Merdeka Mengajar. Pembelajaran kimia yang merupakan bagian dari IPA, wajib untuk semua murid di kelas X. Waktu tatap muka di kelas hanya 2 jam perminggu. Waktu ini sangat terbatas untuk kegiatan yang menarik, menyenangkan dan mampu mengasah kreativitas murid. Padahal visi SMAN 1 Bebandem adalah mewujudkan murid dengan profil pelajar pancasila. Menjadi tanggung jawab guru untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan keadaan tersebut. Saya sudah mencoba menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Namun, pembelajaran berdiferensiasi cukup sulit diterapkan dalam waktu tatap muka yang terbatas, dua jam pelajaran tiap minggunya. Apalagi untuk pembelajaran kimia yang sebagian konsepnya bersifat abstrak, dimana murid memerlukan scaffolding. Selain itu, pembelajaran harus mendorong karakter kreatif yang masih perlu diasah. Sebagai guru saya memiliki peran dan tanggung jawab untuk menemukan solusi pada situasi tersebut. 

Tantangannya untuk mewujudkan hal tersebut adalah menemukan cara mengoptimalkan penerapan pembelajaran berdiferensiasi untuk melayani kebutuhan murid pada waktu tatap muka yang terbatas. Merancang manajemen kelas yang efektif,  lingkungan belajar yang mengundang murid untuk belajar dan memungkinkan untuk memberikan scaffolding sesuai kebutuhan murid sehingga semua murid berpartisipasi aktif dan mampu merangsang karakter kreatif murid. Selain itu, diperlukan cara menyajikan diferensiasi konten yang mudah diakses murid. Tantangan selanjutnya mempersiapkan portofolio digital yang mudah diakses murid dan guru.

Praktik baik yang  saya lakukan adalah kelas kreatif berdiferensiasi dengan model flipped learning. Pada model flipped learning murid mempelajari materi sebelum pertemuan tatap muka, sehingga saat tatap muka murid telah memiliki pengetahuan terkait materi yang dipelajari. Di kelas dirancang lingkungan belajar yang mengundang murid untuk belajar melalui aktivitas kreatif yang sesuai dengan kebutuhan belajar mereka. Tahapan pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut. Persiapan pembelajaran. Tahap ini terdiri dari atas langkah-langkah berikut.

  • Memahami tujuan pembelajaran. 
  • Mengecek minat dan profil belajar murid. Ini penting untuk menentukan konten dan aktivitas kreatif yang mengakomodasi minat dan profil belajar murid.
  • Mempersiapkan diferensiasi konten. Mempersiapkan bahan ajar, gambar-gambar dan video yang berkaitan dengan materi. Semua bahan tersebut disajikan di google site “ I Love Chemistry” yang diakses murid sebelum pembelajaran dimulai.
  • Merancang aktivitas kreatif di kelas. Untuk tujuan pembelajaran ini aktivitas yang dirancang adalah membuat tabel periodik yang dilengkapi dengan konfigurasi Bohr dan jari-jari atom yang dibuat bebas sesuai kreativitas mereka. Aktivitas ini memerlukan perpaduan antara murid yang memiliki minat kimia dengan murid yang minat menggambar, minat mewarnai, minat desain dan minat lainnya sehingga seluruh anggota kelompok terlibat aktif dalam belajar.
  • Merancang portofolio digital. Portofolio ini untuk memonitor kemajuan dan dokumentasi hasil karya. Portofolio rancang dalam padlet yang mudah diakses guru dan murid.

Tahapan pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan aktivitas yang telah dirancang. Pembelajaran di kelas diawali dengan penyampaian tujuan dan tanya jawab terkait pemahaman konten yang telah dipelajari secara mandiri. Murid melaksanakan kerja kelompok dan guru memberikan scaffolding pada murid dan kelompok yang membutuhkan. Dilanjutkan presentasi hasil.

Selama proses saya sebagai guru melakukan penilaian sebagai dasar pembelajaran selanjutnya. Murid juga melakukan refleksi pada pembelajaran yang dilakukan. Murid mengupload hasil kerja kelompok di portofolio digital di padlet.

Aksi yang dilakukan menunjukkan hasil yang positif. Ini terlihat dari hal-hal berikut ini.

  1. Pada pertemuan tatap muka murid lebih siap belajar. Ini tercermin dari aktivitas murid dalam menjawab pertanyaan guru di awal pembelajaran. Konten yang disediakan di google site “I Love Chemistry” membantu murid karena tersedia konten sesuai minat mereka dan mudah mereka akses. 
  2. Pembelajaran di kelas mampu melibatkan semua murid untuk terlibat dan berkontribusi aktif.  Ini terlihat dari antusias murid dalam kerja kelompok, diskusi dan presentasi. 
  3. Pembelajaran ini merangsang kreativitas murid. Ini terlihat dari hasil kerja kelompok yang beragam dan sangat menarik sesuai kreativitas murid.
  4. Murid merasa senang dan termotivasi dalam belajar. Ini disampaikan murid secara langsung saat sesi refleksi pembelajaran di kelas. 
  5. Padlet memudahkan murid untuk mengoleksi hasil pekerjaannya. Ini juga memudahkan guru dalam memonitor kemajuan belajar murid.

Hasil refleksi menunjukkan murid saya menjadi lebih siap mengikuti pertemuan tatap muka. Kelas dirancang dengan aktivitas kreatif sehingga kegiatan tatap muka menjadi menarik, melibatkan dan interaktif. Perasaan saya senang karena semua murid saya antusias belajar kimia. Bahagia karena berhasil menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Terharu mendengarkan kesan murid yang positif terhadap pembelajaran yang diterapkan.  Pembelajaran yang saya peroleh adalah bahwa penerapan pembelajaran ini efektif untuk murid saya. Kedepannya saya terus menerapkan pembelajaran berdiferensiasi model flipped learning dengan aktivitas kreatif menyesuaikan tujuan pembelajaran dan kebutuhan murid.

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.