saya sebagai guru PAI belajar menerapkan kurikulum merdeka kepada murid di kelas.
Bagaimanakah saya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi murid di kelas.
saya sebagai guru PAI belajar menerapkan kurikulum merdeka kepada murid di kelas.
Bagaimanakah saya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi murid di kelas.
BELAJAR KURIKULUM MERDEKA
Kalimat belajar sepanjang hayat sering saya dengarkan dan baca lewat tulisan. Ini menunjukkan bahwa proses belajar tidak boleh berhenti selama nafas masih dikandung badan. Apalagi dunia pendidikan sedang mengalami perubahan kurikulum dari K-13 menjadi Kurikulum merdeka.
Tentu ini menjadi tantangan SMAN 3 Ponorogo, setelah mendaftarkan diri di Kurikulum Merdeka tipe mandiri berubah. Apalagi secara pribadi saya dan bapak ibu guru belum mengenal kurikulum merdeka, apalagi menerapkan untuk murid di kelas.
Berbagai pertanyaan saya yang sering muncul adalah bagaimana menerapkan kurikulum merdeka yang benar ketika di kelas bersama murid. Berbagai cara saya lakukan untuk terus belajar memahami kurikulum merdeka. Diantaranya mengambil ilmu dari program study tiru dari SMAN 4 Sidoarjo, dan belajar mandiri lewat komunitas baik online maupun offline.
Saya sebagai pengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X, belajar memulai menerapkan kurikulum merdeka sesuai dengan pemahaman sendiri,berdasarkan pada ilmu dan yang didapatkan,
Ketika di kelas saya berusaha mempraktekkan kurikulum merdeka dengan langkah awal melakukan test formatif bersama murid di awal masuk kelas. Pertanyaannya adalah bagaimana persaaan kalian saat ini? Silahkan jawaban ditulis pada cikinote dan ditempelkan di depan kelas dengan tidak memberi nama. Bahagia dan senang ekspresi murid yang saya amati. Ternyata hanya dengan menulis jawaban di kertas kecil dan menempelkan di depan kelas tidak harus murid TK, SMA pun juga masih pantas.
Proses belajar terus saya lakukan, demi menciptakan kelas yang nyaman dan menyenangkan bagi murid. Pada pertemuan berikutnya, materi Al Kulliyatul Al Khomsah dalam kehidupan, murid secara berkelompok mengekspresikan materi tersebut menjadi pusi dan lagu yang menarik, sehingga diharapkan bisa saling membangkitkan semangat belajar diantara murid. Mengerjakan tugas secara berkelompok membuat murid bisa belajar bersosial, bekerjasama dan menghargai murid yang lain.
Melihat setiap kelompok mempresentasikah hasil karyanya dengan maksimal dan kondisi kelas sangat menyenangkan membuat saya senang dan bahagia.Pelajaran yang bisa diambil adalah ketika saya memberikan kebebasan belajar murid, malah akan membuat mereka mendapatkan pembelajaran yang bermakna.
saya sebagai guru PAI belajar menerapkan kurikulum merdeka kepada murid di kelas.
Bagaimanakah saya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi murid di kelas.
BELAJAR KURIKULUM MERDEKA
Kalimat belajar sepanjang hayat sering saya dengarkan dan baca lewat tulisan. Ini menunjukkan bahwa proses belajar tidak boleh berhenti selama nafas masih dikandung badan. Apalagi dunia pendidikan sedang mengalami perubahan kurikulum dari K-13 menjadi Kurikulum merdeka.
Tentu ini menjadi tantangan SMAN 3 Ponorogo, setelah mendaftarkan diri di Kurikulum Merdeka tipe mandiri berubah. Apalagi secara pribadi saya dan bapak ibu guru belum mengenal kurikulum merdeka, apalagi menerapkan untuk murid di kelas.
Berbagai pertanyaan saya yang sering muncul adalah bagaimana menerapkan kurikulum merdeka yang benar ketika di kelas bersama murid. Berbagai cara saya lakukan untuk terus belajar memahami kurikulum merdeka. Diantaranya mengambil ilmu dari program study tiru dari SMAN 4 Sidoarjo, dan belajar mandiri lewat komunitas baik online maupun offline.
Saya sebagai pengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X, belajar memulai menerapkan kurikulum merdeka sesuai dengan pemahaman sendiri,berdasarkan pada ilmu dan yang didapatkan,
Ketika di kelas saya berusaha mempraktekkan kurikulum merdeka dengan langkah awal melakukan test formatif bersama murid di awal masuk kelas. Pertanyaannya adalah bagaimana persaaan kalian saat ini? Silahkan jawaban ditulis pada cikinote dan ditempelkan di depan kelas dengan tidak memberi nama. Bahagia dan senang ekspresi murid yang saya amati. Ternyata hanya dengan menulis jawaban di kertas kecil dan menempelkan di depan kelas tidak harus murid TK, SMA pun juga masih pantas.
Proses belajar terus saya lakukan, demi menciptakan kelas yang nyaman dan menyenangkan bagi murid. Pada pertemuan berikutnya, materi Al Kulliyatul Al Khomsah dalam kehidupan, murid secara berkelompok mengekspresikan materi tersebut menjadi pusi dan lagu yang menarik, sehingga diharapkan bisa saling membangkitkan semangat belajar diantara murid. Mengerjakan tugas secara berkelompok membuat murid bisa belajar bersosial, bekerjasama dan menghargai murid yang lain.
Melihat setiap kelompok mempresentasikah hasil karyanya dengan maksimal dan kondisi kelas sangat menyenangkan membuat saya senang dan bahagia.Pelajaran yang bisa diambil adalah ketika saya memberikan kebebasan belajar murid, malah akan membuat mereka mendapatkan pembelajaran yang bermakna.
Praktik baik Sebelum Direvisi
Elaborasi Praktik Baik
BELAJAR KURIKULUM MERDEKA
Kalimat belajar sepanjang hayat sering saya dengarkan dan baca lewat tulisan. Ini menunjukkan bahwa proses belajar tidak boleh berhenti selama nafas masih dikandung badan. Apalagi dunia pendidikan sedang mengalami perubahan kurikulum dari K-13 menjadi Kurikulum merdeka.
Tentu ini menjadi tantangan SMAN 3 Ponorogo, setelah mendaftarkan diri di Kurikulum Merdeka tipe mandiri berubah. Apalagi secara pribadi saya dan bapak ibu guru belum mengenal kurikulum merdeka, apalagi menerapkan untuk murid di kelas.
Berbagai pertanyaan saya yang sering muncul adalah bagaimana menerapkan kurikulum merdeka yang benar ketika di kelas bersama murid. Berbagai cara saya lakukan untuk terus belajar memahami kurikulum merdeka. Diantaranya mengambil ilmu dari program study tiru dari SMAN 4 Sidoarjo, dan belajar mandiri lewat komunitas baik online maupun offline.
Saya sebagai pengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X, belajar memulai menerapkan kurikulum merdeka sesuai dengan pemahaman sendiri,berdasarkan pada ilmu dan yang didapatkan,
Ketika di kelas saya berusaha mempraktekkan kurikulum merdeka dengan langkah awal melakukan test formatif bersama murid di awal masuk kelas. Pertanyaannya adalah bagaimana persaaan kalian saat ini? Silahkan jawaban ditulis pada cikinote dan ditempelkan di depan kelas dengan tidak memberi nama. Bahagia dan senang ekspresi murid yang saya amati. Ternyata hanya dengan menulis jawaban di kertas kecil dan menempelkan di depan kelas tidak harus murid TK, SMA pun juga masih pantas.
Proses belajar terus saya lakukan, demi menciptakan kelas yang nyaman dan menyenangkan bagi murid. Pada pertemuan berikutnya, materi Al Kulliyatul Al Khomsah dalam kehidupan, murid secara berkelompok mengekspresikan materi tersebut menjadi pusi dan lagu yang menarik, sehingga diharapkan bisa saling membangkitkan semangat belajar diantara murid. Mengerjakan tugas secara berkelompok membuat murid bisa belajar bersosial, bekerjasama dan menghargai murid yang lain.
Melihat setiap kelompok mempresentasikah hasil karyanya dengan maksimal dan kondisi kelas sangat menyenangkan membuat saya senang dan bahagia.Pelajaran yang bisa diambil adalah ketika saya memberikan kebebasan belajar murid, malah akan membuat mereka mendapatkan pembelajaran yang bermakna.
Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.