Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Belajar dan Bermain “Make a match Card (MMC)

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

CERITA PRAKTIK BAIK

 

BELAJAR DAN BERMAIN

 Make a match Card (MMC)

Oleh:

Puji Sri Winarni, S.Pd.M.Pd

  

AWAL

Dalam keseharian saat pembelajaran IPS, murid sering melontarkan keluhan materi IPS sangat banyak dan luas. murid sering mengaku kesulitan dalam memperkirakan soal yang akan keluar saat dilaksanakan penilaian. Padahal kisi-kisi soal juga sudah disampaikan oleh guru. Tidak dapat dipungkiri salah satu hambatan dalam pembelajaran IPS, antara lain luasnya materi IPS. murid harus harus terbiasa dengan banyak membaca. Selain itu, untuk mempermudah ingatan, murid biasanya membuat ringkasan dari materi. Melalui usaha tersebut, hasil belajar murid pada materi IPS cenderung masih rendah. Pencapaian hasil belajar kurang maksimal, rata-rata penguasaan tujuan pembelajaran oleh murid hanya sekitar 70%. Dan salah satu kemungkinannya adanya kejenuhan rutinitas murid di dalam kelas saat pembelajaran.

TANTANGAN

Dari kondisi yang ada, penulis menghadapi tantangan bahwa guru harus menyelesaikan permasalahan ini. Bagaimana memudahkan murid untuk belajar materi pembelajaran IPS dengan mudah, menyenangkan dan fokus pada materi. Sehingga murid bersemangat belajar, menguasai materi dan akhirnya mendapatkan hasil yang maksimal. Tidak hanya penguasaan materi yang berupa pengetahuan tetapi juga perubahan sikap positif (karakter Profil Pelajar Pancasila), dan juga keterampilan menghasilkan karya yang dapat membuat murid terfasilitasi ide-ide kreatifnya.

AKSI

Sebagai salah satu usaha untuk memberikan kesempatan pada murid belajar dengan menyenangkan, bermakna, dan materi mudah dipahami, adalah guru menerapkan pembelajaran melalui kegiatan permainan yaitu Make A Match. Menurut Suyanto (2009:72) model pembelajaran make a match adalah sebuah model pembelajaran dimana murid didampingi guru mempersiapkan kartu yang berisikan permasalahan atau pernyataan dan juga kartu yang berisikan pelengkap dari sebuah kartu. Murid akan berkegiatan untuk menemukan pasangan dari kartu-kartu tersebut. Dalam pembelajaran ini kartu yang akan digunakan disebut dengan istilah MMC.

MMC merupakan singkatan dari Make a Match Card, artinya kartu yang berisi tentang pernyataan dan jodohnya. MMC yang dikemas dengan desain yang menarik bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dalam make a match yang mampu meningkatkan keaktifan dan minat murid dalam belajar IPS di kelas.

Penerapan model pembelajaran make a match memberikan kesempatan pada murid untuk membuat pernyataan pada sebuah kartu dan menyiapkan kalimat jodohnya pada kartu yang lain. Setiap murid membuat beberapa kartu tergantung luasnya materi yang akan dipelajari dan tergantung ketersediaan jam pelajaran, serta minat murid untuk melanjutkan kegiatannya di luar jam pelajaran.

Ada 7 langkah penerapan model pembelajaran make a match, yaitu: (1) murid secara membentuk kelompok terdiri 4-6 orang; (2) murid dalam kelompok didampingi guru menyiapkan kartu-kartu untuk diisi dengan satu pernyataan dan kartu pasanggannya yang berisikan pelengkap sesuai materi yang sedang dipelajari (tiap kelompok mendapatkan materi yang berbeda); (3) kartu yang sudah dibuat oleh satu kelompok diberikan oleh kelompok lain untuk dimainkan; (4) murid memainkan kartu secara kelompok dan bekerja sama dengan kelompoknya untuk menjodohkan kartu yang diperoleh dari kelompok lain; (5) jika sudah mampu menyelesaikan untuk MMC, maka bisa bertukar dengan kartu milik kelompok lain yang memiliki tema yang berbeda; 6) demikian kegiatan terus berjalan sampai batas waktu yang telah disepakati sebelumnya; (7) pada akhir kegiatan guru bersama murid membuat kesimpulan materi.

 

PERUBAHAN/PELAJARAN

Menurut Miftahul Huda (2013:253-254) model pembelajaran Make a match mempunyai kelebihan. Kelebihan model pembelajaran make a match, antara lain: meningkatkan aktivitas belajar murid; membuat kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan; meningkatkan pemahaman murid terhadap materi yang dipelajari; meningkatkan motivasi belajar murid; melatih keberanian murid untuk tampil presentasi; melatih kedisiplinan murid dalam menghargai waktu untuk belajar.

Hal tersebut juga tampak perubahannya pada kelas yang penulis terapkan pada saat pembelajaran menggunakan Make A Match dengan berbantuan kartu. Murid tampak antusias, murid memahami isi materi, murid berani mengkomunikasikan materi pembelajaran, murid belajar membuat pernyataan dan pelengkapnya dari materi yang dipelajari.

Hasil yang didapatkan adalah berdasar penilaian kemampuan kognitif, hasil belajar murid meningkat lebih baik, keaktifan murid meningkat, partisipasi murid lebih banyak dan memunculkan kemandirian serta kreatifitas murid.

Profil Penulis

Puji Sri Winarni, S.Pd.M.Pd

Guru SMPN 16 Semarang

Guru Penggerak Angkatan 4

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.