Galeri

Ariska Dewi – Sekolah Vidya Karuna

Awal : Selama pembelajaran jarak jauh ini saya melihat rutinitas anak-anak di rumah lebih banyak menggunakan gadget dan banyak anak merasa bosan karena lebih banyak di rumah saja. Dari beberapa obrolan dengan orang tua,ada beberapa keluhan bahwa anak mengalami ketidak teraturan rutinitas sehari-hari. Dari isu tersebut, pada Tema Lingkungan saya berdiskusi bersama Kepala Sekolah untuk merencanakan project membuat jadwal rutinitas anak 24 jam selama satu minggu. Pada project tersebut anak diberi kebebasan untuk menentukan rutinitasnya dan merancang jadwal rutinitasnya sendiri.
Tantangan: Beberapa anak dan orangtua mampu mengerjakan project sesuai dengan instruksi dan tujuannya, namun ada beberapa kendala juga seperti ada orang tua yang belum paham apakah rutiniatas itu seperti kesepakatan atau keseharian yang anak lakukan. Selain itu juga terjadi ketidak konsistenan anak serta pendampingan orang tua saat pengerjaan project.
Aksi : Dari tantangan di atas,akhirnya saya memberikan informasi tertulis mengenai teknis pembuatan project (petunjuk, sasaran belajar dan pertanyaan reflektif untuk umpan balik selama project dilakukan), pendekatan berikutnya adalah strategi komunikasi antara saya dan orang tua (tidak hanya melakukan pertemuan online sebelum project, saya juga melakukan komunikasi via chat group ataupun wapri). Saya memastikan orang tua paham dengan sasaran belajar dari project ini. Ketika orang tua paham bahwa project ini adalah kesempatan anak untuk memahami dirinya sendiri, maka orang tua akan memberi kesempatan bagi anak untuk mandiri dan sesekali mengingatkan anak untuk komit dengan jadwal rutinitas yang telah direncanakan sendiri oleh anak. Dengan pendekatan tersebut hasil project lebih beragam dan anak pun juga belajar memahami rutinitas kesehariannya.
Pelajaran : Saya belajar bahwa untuk membuat project akan lebih menyenangkan dan bermakna ketika tujuan belajar dari project tersebut disesuaikan dengan kebutuhan anak dan isu terdekat di lingkungan anak itu sendiri. Dengan komunikasi yang tepat, guru bisa melibatkan orang tua saat proses belajar di rumah. Ketika orang tua paham dengan tujuan belajarnya akan lebih mudah memilih cara pendampingan pengerjaan project. Project ini juga menyadarkan saya bahwa anak usia 6-7 tahun ternyata bias bertanggung jawab dengan jadwal kegiatan yang sudah dipilih. Hal ini karena anak memahami apa yang mau dilakukan dan bagaimana manfaatnya untuk dirinya sendiri.

Yuk berkomentar di padlet berikut.

Made with Padlet

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.